PRAMUKA.ID – Wakil Ketua Kwarnas/Ketua Komisi Pembinaan Angota Dewasa, Kak Prof. Dr. Slamet Budi Payitno menyebutkan Pembina Pramuka dan Pelatih Pembina Pramuka harus memiliki Kejujuran dan integritas yang tinggi serta tahu tentang kebenaran dalam menjalankan apa yang benar.
Pembina dan Pelatih Pembina Pramuka itu harus jujur sebagai modal membangun karakter anak bangsa itu disampaikan Kak Budi Prayitno pada Seminar Kepramukaan dengan Materi Pendidikan Kepramukaan Menjawab Tantangan Zaman bertempat di distrik Merdeka, Karang Pamitran Nasional (KPN) Tahun 2023 pada Kamis (6 /7/2023).
Menurut Kak Budi Prayitno, prinsip hidup Gerakan Pramuka sebagai modal untuk sukses, karakter Kepramukaan sudah menjadi citra diri yang membedakan dengan organisasi lainnya dengan persaudaraan harus terus di junjung tinggi.
Ia menyebutkan bahwa dalam menyusun program dan memberikan materi, Binamuda sedang memperbaiki Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) dan saat ini kami menunggu rekomendasi SKU dan SKK-nya.
“Lomba Tingkat Regu Pramuka Penggalang Lima (LT-V) Tahun 2023 kemarin membuat saya tercengang, adik-adik tidak bisa memasak, jadi pembina dan pelatih selama persiapan LT-V hanya mengajarkan materi yang dilombakan saja tapi tidak diajarkan bagaimana menyiapkan makanan” ucap Kak Budi
“Branding Pramuka adalah memasak, jadi Pramuka harus bisa memasak, terutama masakan daerahnya dimanapun berada termasuk saat berkegiatan berkemah di alam terbuka,” tandas Kak Budi.
Di depan 247 peserta, yaitu para Kepala Pusdiklat, peserta KPN Tahun 2023, Kak Budi Prayitno berharap melalui kegiatan KPN ini adanya peningkatan karakter pendidik yang sesuai dengan nilai Dasa Darma Pramuka yaitu kejujuran.
Akan menjadi role model contoh peserta dilakukan dari waktu ke waktu sehingga bagaimana karakter itu bisa menjadikan warga yang baik. Perkembangan zaman harus bisa reorentasi sesuai kemajuan yang semakin modern, yang harus dipertahankan adalah ciri khas Gerakan Pramuka, mempertahankan budaya ciri Indonesia serta koordinasi dan harmonisasi lebih kepada sinkronisasi lintas bidang Gerakan Pramuka dengan instansi lain, pungkas Kak Prof. Dr. Slamet Budi Prayitno.
***
Pewarta: Indah Setyo