PRAMUKA.ID – Banjir dan tanah longsor yang melanda 4 distrik (kecamatan) serta 21 kelurahan di Kota Jayapura pada 6 Januari 2022 lalu mengakibatkan kerugiaan materil yang tak sedikit, bahkan menelan korban jiwa. Hingga saat ini tercatat sebanyak 8 orang meninggal dunia
Menyikapi kondisi tersebut, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Papua, Kak Kristhina R.I.L Mano, S.IP.,M.AP, mengambil langkah-langkah di antaranya melakukan koordinasi dengan Andalan Daerah serta Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Jayapura guna mengerahkan Tim Pramuka Peduli untuk segera bergabung bersama Satgas Penanganan Banjir dan Tanah Longsor Pemerintah Kota Jayapura.
Sebanyak 50 Orang Anggota Pramuka Peduli Kwarda Gerakan Pramuka Papua yang terdiri dari anggota dewasa, penegak, dan pandega dari Kota Jayapura bergabung dengan Satgas Penanganan Banjir dan Tanah Longsor. Mereka tersebar dalam Posko Induk, Tim Dapur Umum, Tim Evakuasi serta Tim Distribusi Bantuan.
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Papua meminta kepada seluruh Tim Satgas Pramuka Peduli agar selalu menjaga dan memperhatikan kondisi fisik masing-masing personil.
Keterlibatan Tim Satgas Pramuka Peduli itu mendapatkan apresiasi yang baik dari Pemerintah Kota Jayapura. Apresiasi itu disampaikan Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Banjir dan Tanah Longsor yang juga merupakan Wakil Walikota Jayapura, Kak Ir. H. Rustan Saru MM.
Hingga saat ini Gerakan Pramuka Papua tetap dilibatkan walaupun kondisi Tanggap Darurat telah dicabut dan beralih ke masa transisi penanganan bencana yang akan berakhir sampai tanggal 29 Januari 2022.
***
Teks: Herman Jaya
Foto: Dokumentasi Satgas Pramuka Peduli Kwarda Papua