PRAMUKA.ID – Gempa bumi Magnitude 6,2 SR yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat (25/2/2022) meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat. Mereka juga masih takut untuk menghuni rumah masing-masing.
Kak Srianto selaku Komandan Satgas Pramuka Peduli 0317 Pasaman Barat menyebutkan, sebelum ditutupnya masa Tanggap Darurat Bencana 25 Februari – 10 Maret 2022, tim-nya bersama Satgas Pramuka Peduli se-Kwarda Sumbar lainnya mengambil langkah untuk menghadapi masa rehab dan rekonstruksi lokasi-lokasi pasca bencana. Salah satunya dengan mendirikan Huntara atau Hunian Sementara untuk pengungs-pengungsi yang rumahnya terdampak rusak berat.
Sesuai data yang diperoleh dari posko pusat, ada 571 titik bangunan rumah warga yang terdampak dengan yang kondisi rusak berat.
“Untuk mengambil peran disitu, satgas Pramuka Peduli berinisiatif untuk mendirikan huntara yang bertujuan untuk memberikan sebuah karya kepada pengungsi yang ada dilokasi gempa, supaya mereka mendapatkan tempat penampungan yang layak. Selama pasca bencana mereka mengungsi dan tinggal di tenda-tenda yang telah disediakan”, ungkapnya.
Dari dana yang telah dikumpulkan sumbangan para donatur, selama 2 hari bisa didirikan 2 buah Huntara yang dibangun oleh satgas Pramuka Peduli Kwarcab Pasaman Barat, Sijunjung, Payakumbuh, dan beberapa satuan gugus depan di Pasaman Barat yang diresmikan dan diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Pasaman Barat.
Wakil Bupati Pasaman Barat, Kak Risnawanto selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Pasaman Barat menyatakan, semoga huntara ini dapat bermanfaat dan bisa dijadikan tempat berlindung untuk sementara waktu sambil menunggu perbaikan rumah-rumah yang rusak berat yang didanai oleh pemerintah.
“Kita juga merasa bangga dengan kehadiran Pramuka Peduli, memberikan arti dan manfaat yang dapat membantu masyarakat yang terdampak bencana gempa di Pasaman Barat”, imbuh kak Risnawanto.
Tidak hanya 2 huntara, peran dari Kwarcab melalui Pramuka Pedulinya terus menghimpun donasi dari segala pihak supaya bisa membangun huntara-huntara lainnya, tuturnha
Ketua Kwarcab berharap huntara tidak harus mahal tetapi layak guna dan bermanfaat bagi penghuninya.
“Kita sebagai pengurus Kwarcab akan menyikapi apa yang menjadi harapan dari Ka. Kwarcab, Pramuka akan menjadi garda terdepan dalam mendukung program – program pemerintah daerah”, pungkas kak Srianto.
***
Sumber: Kak Kai (TSP)