PRAMUKA.ID – Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso menyebut bahwa kalau awalnya program Ticket to Life hanya ditujukan untuk anak-anak jalanan, maka mulai tahun 2021, skema anak bermasalah yang ditangani melalui Program Ticket To Life telah diperluas menjadi 9 fokus.
“Bukan hanya menangani anak jalanan, tetapi juga anak yang terdampak bencana dan konflik (pengungsi lintas batas dan pengungsi internal), anak-anak penderita HIV, anak penyandang disabilitas, anak yatim piatu (dalam dan luar panti), anak dari suku terasing, serta anak-anak yang bermasalah dengan hukum.” ungkap Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka dalam sambutan yang dibacakan oleh Waka Kwarnas/Ketua Komisi Kehumasan dan Informasi, Kak Berthold DH Sinaulan pada acara pembukaan Asia-Pasific Regional (APR) Workshop on The Ticket to Life Project atau Bimbingan Teknis Ticket To Life yang digelar di Kwartir Daerah dI Yogyakarta, Senin (14/11/2022) pagi.
Bagi Gerakan Pramuka lanjut Kak Budi Waseso bahwa program Ticket to Life yang merupakan bagian dari pengabdian Pramuka untuk masyarakat luas itu sejalan dengan tema utama kegiatan kepramukaan di Indonesia pada tahun 2022 ini, yaitu “Pramuka mengabdi tanpa batas untuk membangun ketangguhan bangsa”.
Oleh karena itu, saya berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi para peserta untuk terus mengabdi tanpa batas, sesuai bidang dan kemampuan masing-masing, kata Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.
Workshop Ticket to Life yang diinisiasi oleh Kepanduan Asia-Pasifik ini terang Kak Budi Waseso sebagai sarana untuk menyiapkan Pembina Pramuka sebagai sumber daya manusia yang akan mengimplementasikan Program Ticket to Life.
Ia berharap program Ticket to Life ini dapat berjalam lancar, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik. Harapan besar juga saya sampaikan kepada seluruh peserta workshop untuk mengikutinya dengan serius, sehingga memperoleh tambahan pengetahuan dan wawasan yang berharga dan dapat segera diimplementasikan dalam kegiatan nyata dengana baik.
Secara khusus Ketua Kwartir Nasional menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepanduan Asia-Pasifik dan seluruh jajarannya yang telah mempercayakan Gerakan Pramuka untuk menyelenggarakan bimbingan teknis ini.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Kakak Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur DI Yogyakarta selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah dan seluruh jajaran pemerintah di DI Yogyakarta, Kwartir Daerah DI Yogyakarta, pihak Kementerian Sosial, panitia penyelenggara, para narasumber, instruktur, fasilitator, dan seluruh peserta kegiatan ini.
Sebelumnya, kegiatann Asia-Pacific Regional (APR) Workshop On the Ticket to Life yang berlangsung selama 3 (tiga), 14-16 November 2022 di Tasneem Hotel Jogja, Yogyakarta, Senin (14/11/2022) itu dibuka secara resmi oleh Direktur Regional Kepanduan Asia-Pasifik, Kak Jose Rizal C Pangilinang di ruang Ayodya, Komplek Hotel Tesneem, Yogyakarta.
Tampak hadir sekaligus mendampingi Kak JR, panggilan akrab Kak Jose Rizal C Pangilinang adalah Waka Kwarnas/Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika, Kak Berthold DH Sinaulan, RSC Consultan, Kak Atty Wendel Avisado dari Philiphiness, Andalan Nasional Komisi Pengabdian Masyarakat, Kak Saul RJ Saleky serta genap panitia pelaksanaa dari unsur Kwartir Nasional dan Kwarda Gerakan Pramuka DIY.
Sementara Ketua Pelaksana APR Workshop On the Ticket to Life, Kak Yolanda Puspa Febiola, Andalan Nasional Komisi Pengabdian Masyarakat menyampaikan bahwa peserta yang ikut dalam kegiatan Workshop ini adalah berjumlah 30 orang, 10 di antaranya dari Malaysia, Thailand, Philippiness, Nyammar, dan 20 peserta dari Indonesia utusan dari Kwarda Gerakan Pramuka.
***
Pewarta dan Foto: Saiko Damai