PRAMUKA.ID – Sebanyak 22 anggota Saka Wanabakti Alas Purwo mengikuti pelatihan keterampilan kewirausahaan dan kesadaran lingkungan dalam program Krida Gunawana pada Kecakapan Khusus Pengolahan Hasil Hutan, Sabtu (30/9/2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang potensi ekonomi berkelanjutan yang dapat dihasilkan dari hutan mangrove.
Berlangsung di Sekretariat Kelompok Masyarakat Pengelola HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) Mangrove Pang-Pang Tanjung Pasir, kegiatan ini melibatkan 22 anggota, 3 orang pamong saka, dan 2 orang instruktur Saka.
Kak Novita Kusuma Wardani, Kepala Balai Taman Nasional Alas Purwo sekaligus Majelis Pembimbing Saka Wanabakti Alas Purwo, mengungkapkan harapannya bahwa kegiatan ini akan membekali anggota Saka Wanabakti Alas Purwo dengan keterampilan kewirausahaan yang berguna dalam pengelolaan hasil hutan, sambil tetap menjaga kepedulian terhadap lingkungan.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap anggota Saka Wanabakti Alas Purwo dapat memahami betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove sambil mengembangkan potensi ekonominya,” ujar Kak Novita.
Sementara Kak Hendro Sumpeno, Instruktur Saka, menjelaskan ada berbagai jenis mangrove yang dapat diolah, seperti Jeruju (Acanthus ilicifolius) dapat digunakan untuk pembuatan teh, sementara Soneratia Alba buahnya bisa dijadikan bahan dasar sirup. Bruguera, Rizhapora, dan Avicenia biasa kami gunakan untuk membuat tepung dan keripik mangrove.
“Anggota Saka Wanabakti diajarkan bagaimana proses pembuatan setiap produk yang sudah dikerjakan oleh kelompok. Lalu dilakukan diskusi tentang proses pengambilan dan penanganan bahan mulai dari hutan sampai menjadi bahan siap olah, kemudian target pasar serta penjualan produk sehingga memotivasi mereka untuk mengaplikasikan pengetahuannya di waktu yang akan datang,” kata Kak Hendro.
Peserta kegiatan ini juga berbagi pandangan positif mereka terkait pelatihan tersebut. Dalam suatu interaksi, salah satu anggota Saka Wanabakti, Kak Natalia Nur Afidasari, menyatakan, “Saya sangat terinspirasi dengan pengetahuan baru yang saya dapatkan tentang pengelolaan mangrove dan cara menghasilkan produk dari sumber daya alam ini. Saya yakin dengan pelatihan ini, saya bisa menjadi pengusaha muda yang peduli lingkungan.”
Kegiatan ditutup dengan harapan, anggota Saka Wanabakti Alas Purwo dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapatkan untuk mengembangkan potensi ekonomi dari hutan mangrove sambil tetap menjaga kelestariannya.
***
Pewarta: Indriani
Editor: PusinfoKN/SD