PRAMUKA.ID – Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) merupakan organisasi kepanduan yang populer di sekolah-sekolah Muhammadiyah, Qabilah HW menjadi pilihan utama bagi para siswa.
Namun, di SMK Muhammadiyah 1 Genteng, Banyuwangi, terdapat sebuah fenomena menarik: siswa yang memilih Pramuka tetap difasilitasi dalam wadah gugus depan.
Praktik terbaik ini patut diapresiasi. Di SMK Muhammadiyah 1 Genteng menunjukkan komitmennya dalam menyediakan wadah bagi para siswa yang ingin mengembangkan minat dan bakat mereka di bidang Kepanduan Praja Muda Karana.
Penulis berkesempatan memandu diskusi di Gugus depan 18.313 – 18.314 berpangkalan di SMK Muhammadiyah 1 Genteng pada 9 Februari 2024.
Diskusi bertema “Membongkar Misteri Sejarah Kepanduan: Menemukan Jati Diri Pramuka di Indonesia” ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para anggota Pramuka tentang sejarah kepanduan dan peran mereka dalam organisasi ini.
Materi diskusi bersumber dari website resmi Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (pramuka.or.id), yang memuat informasi tentang sejarah kepanduan dunia dan Indonesia.
Dengan memahami sejarah, diharapkan para anggota dapat memahami fenomena yang terjadi saat ini dan menemukan jati diri mereka sebagai anggota Pramuka.
Penulis juga menekankan pentingnya toleransi dan fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) antara Gugus depan Pramuka dengan Qabilah HW. Apalagi ide World Organization of the Scout Movement (WOSM) ingin menciptakan dunia yang lebih baik dengan persaudaraan.
Fenomena di SMK Muhammadiyah 1 Genteng menunjukkan bahwa perbedaan bukan halangan untuk bersaudara. Toleransi antara HW dan Pramuka patut dicontoh oleh sekolah-sekolah lain agar generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi insan yang berkarakter dan berakhlak mulia.
***
Tentang Penulis:
Mohamad Arif Fajartono, SST, M.Med.Kom adalah Pelatih pada Pusdiklatcab Banyuwangi