PRAMUKA.ID – Pj Bupati selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Bekasi, Kak Dani Ramdan, Senin (24/7/2023) melepas 69 anggota Gerakan Pramuka, 6 Pembina Pendamping, dan 4 visitor kontingen Pramuka Jambore Dunia di Korea Selatan, Raimuna Nasional dan Perti Saka Bakti Husada Jawa Barat tahun 2023, di Plaza Pemkab, Cikarang Pusat.
Pj. Bupati, Kak Dani Ramdan berharap agar para kontingen yang diutus dalam event Pramuka internasional, nasional, dan regional ini mampu membawa nama baik daerah asal. Karena ini merupakan upaya membawa nama baik dan mengharumkan nama Bangsa, Jawa Barat dan khususnya Kabupaten Bekasi.
“Ketiga event ini tidak hanya membawa nama baik kalian pribadi, tetapi juga membawa Gugus Depan, Sekolah yang menjadi pangkalan kalian berlatih dan Kabupaten Bekasi. Oleh karena itu jaga sikap perilaku, ucapan dan tindakan karena kalian adalah duta kami semua,” ungkap Kak Dani Ramdan saat memberikan amanat apel pelepasan kontingen Kwarcab Bekasi. Pj. Bupati didampingi Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Bekasi, Kak Yana Suyatna.
Kak Dani berpesan agar kesempatan bertemu dengan kepanduan se-Dunia menjadi momen untuk belajar dari Pramuka seluruh dunia, nasional ataupun dari berbagai Kabupaten/Kota di Jabar. Motivasi diri menjadi hal terpenting untuk disiapkan oleh seluruh duta.
“Saya yakin ini keinginan dari diri kita sendiri, maka pelihara semangatnya, dan jadikan moment ini untuk saling mengenal, saling belajar,” tuturnya.
Kak Dani menitipkan kepada para pendamping, Pembina, dan pembimbing untuk mengawal dengan memberi kesempatan untuk senantiasa belajar dan memetik hikmah dari berbagai aktivitas yang dilakukan.
Sementara itu Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Bekasi, Kak Yana Suyatna berharap melalui kegiatan sekelas Jambore Pramuka Dunia menjadi momentum bagi kalian untuk banyak belajar dari kepanduan dunia baik dari benua Asia, Afrika, Amerika dan lainnya, sehingga dengan keilmuan inilah yang akan menjadi kebhinekaan untuk gerakan Pramuka di Indonesia.
Kak Yana menambahkan bahwa ke depan tantangan lebih besar lagi terutama di era digitalisasi.
Dalam era digitalisasi sambung Yana, kegiatan kepramukaan akan mengikuti perkembangan zaman. Misalnya semula aktivitas penjelajahan biasanya menggunakan kayu sebagai petunjuk jalan, namun saat ini semua sudah menggunakan GPS, semua serba praktis.
“Kalau dulu menggunakan matahari untuk Morse cahaya, sekarang dengan handphone bisa dilakukan tentunya dengan penerapan teknologi dikegiatan anak-anak kita,” katanya.
Ia mengatakan mengenai dukungan Kwarcab dan Pemkab Bekasi sendiri secara administrasi merekomendasikan keberangkatan para duta. Kemudian identitas sebagai ciri perwakilan dari Indonesia.
***
Pewarta: Fajar CQA/Dani Ibrahim
Editor: PusinfoKN/SD