PRAMUKA.ID – Manajemen risiko menjadi materi yang disampaikan pada Selasa (21/11/2023) pagi di kegiatan Training of Trainers (ToT) Pelatih Pembina Pramuka se-Indonesia di Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) Cibubur, Jakarta
Apa sih manajemen risiko?… secara umum manajemen risiko adalah suatu upaya mengelola risiko untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan atau lainnya secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik. Sehingga memungkinkan manajemen untuk meningkatkan hasil dengan cara mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang ada.
Menarik bukan !… bukan soal menariknya tapi ini penting bagi setiap penyelenggara kegiatan di lingkungan Gerakan Pramuka terutama para Pelatih Pembina Pramuka untuk lebih paham tentang manajemen risiko. Oleh karena itu dalam kegiatan ToT kali ini muatan manajemen risiko salah satu materi yang disampaikan, disimulasikan (baik sebagai objek maupun sebagai subjek).
Kak Ir. Bayu Tresna, Andalan Nasional/Komisi Pengabdian Masyarakat, praktisi kegiatan di alam terbuka, partisi Risk Management Outdoor Activity dan Outdoor Educator yang sarat pengalaman dan banyak melintang menangani manajemen risiko di kegiatan berskala besar nasional dan bahkan internasional, seperti terakhir mengidentifikasi dan menganalisis risiko pengiriman kontingen Gerakan Pramuka pada kegiatan Jambore Pramuka Dunia, bulan Agustus 2023 yang lalu di Korea Selatan.
Kak Bayu Tresna dalam ToT Pelatih Pembina Pramuka kali ini menyampaikan materi Manajemen Risiko Gerakan Pramuka. Sementara pokok bahasannya adalah
- Manajemen Risiko Terintegrasi Gerakan Pramuka
- Manajemen Risiko Kegiatan di Alam Terbuka
- Safety Awareness
Risiko menurut Kak Bayu Tresna merupakan keadaan yang tidak pasti dan mempunyai dampak negatif terhadap suatu tujuan yang ingin dicapai atau bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.
Ada lima (5) Risiko Gerakan Pramuka tambah Kak Bayu Tresna, yaitu:
- Risiko Strategis, Merupakan risiko yang berdampak kepada citra dan kinerja Gerakan Pramuka serta risiko kegagalan pencapaian tujuan organisasi
- Risiko Keuangan, merupakan merupakan risiko kegagalan pengendalian keuangan
- Risiko Operasional, merupakan risiko tindakan manusia, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja
- Risiko Teknikal, merupakan risiko yang melibatkan kegagalan atau kerusakan peralatan dan infrastruktur seperti paparan virus covid19, kebakaran, ledakan, bencana alam atau sabotase
- Risiko Sumber Daya, merupakan risiko interupsi “kegiatan” seperti kehilangan SDM, kekurangan atau ketiadaan sumber daya
Dalam makalahnya, Kak Bayu menyampaikan bahwan Manajemen Risiko menjadi hal yang penting dan harus diterapkan oleh Gerakan Pramuka untuk mengetahui risiko dalam merencanakan kegiatan organisasi serta meminimalisir risiko yang berdampak negatif.
“Alam tidak pernah peduli kepada yang tidak bersungguh-sungguh mempersiapkan diri, dan Gerakan Pramuka mengajarkan kesungguhan untuk mempersiapkan diri, maka bersungguh-sungguhlah”, pungkas Kak Bayu Tresna.
Usai penyampaian materi manajemen risiko secara umum kepada 106 peserta yang merupakan Kapusdiklatda dan para Pelatih Pembina Pramuka se-Indonesia, materi dilanjutkan dengan meteri kelas yang lebih fokus pada teori dan praktek.
***
Pewarta: Saiko Damai