PRAMUKA.ID – Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso pimpin langsung Peringatan Hari Baden-Powell ke-166 Tahun 2023 di lingkungan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bertempat di Gedung Sarbini, Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) Cibubur, Jakarta, Rabu (22/2/2022) malam.
Ikut hadir pada peringat Hari Baden-Powell adalah Sekjen Kwartir Nasional, Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar, S.IP, M.AP, Waka Kwarnas/Kakom Binawasa, Kak Dr. Joko Murshito, M.Si, Waka Kwarnas/Kakom Orgakum, Kak Dr. Sigit Muryono, Waka Kwarnas/Kakom Kerjasama Dalam dan Luar Negeri, Kak Ahmad Rusdi, Waka Kwarnas/Kakom Saka, Sako, dan Gugus Darma, Kak Mayjen TNI Mar (Purn) Yanuar Ludfi, Waka Kwarnas/Kakom Bela Nagera, Kak Brigjen TNI (Purn) Hasto Pratisto Yuwono, S.IP, Kapusdiklat Kwarnas, Kak Yna Septiana, Kapuslitbang, Kwarnas, Kak Paulus Tjakrowan.
Dwi Satya dan Tri Satya yang selalu diucapkan pada setiap kegiatan bagi seluruh anggota Gerakan Pramuka baik Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pramuka Pandega itu sebagai komitmen janji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta siap menolong sesama hidup merupakan cerminan sikap perilaku seorang Pramuka sejati, sebagaimana digagas oleh Baden-Powell pada tahun 1907 yang kemudian melahirkan gerakan kepanduan atau kepramukaan sedunia.
Demikian disampaikan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso saat mengawali sambutannya pada upacara peringatan Hari Biden-Powell ke-166 Tahun 2023.
Sebagai Pramuka, kita harus berusaha untuk bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran agama yang dianut oleh masing-masing, kata Kak Budi Waseso.
“Menjalankan kewajiban itu juga harus diwujudkan dalam perilaku hidup sehari-hari, antara lain selalu bersikap sopan, ramah, menjalin persahabatan dan persaudaraan, siap membantu mereka yang membutuhkan pertolongan, dan menghindari perilaku-perilaku negative”, ungkap Ketua Kwarnas.
Menurut Kak Budi Waseso, Dwi Satya dan Tri Satya juga tercantum semangat bela negara dalam menjalankan kewajiban kita sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pada kesempatan tersebut Ketua Kwarnas mengingatkan kembali mengenai lahirnya gerakan kepanduan atau kepramukaan yang digagas oleh Baden-Powell, bahwa semua umat manusia sebenarnya membutuhkan dunia yang damai, di mana setiap warga dunia saling menghormati satu sama lain, tolong menolong dan maju bersama. Semua itu dapat terwujud apabila sejak usia dini, anak-anak dibekali dengan pendidikan karakter yang baik.
Keinginan untuk mewujudkan dunia yang lebih baik dan damai tersebut ternyata masih relevan sampai saat ini. Di tengah peperangan dan pertikaian antara masyarakat, bangsa dan negara, serta masih banyaknya ketimpangan sosial di mana-mana, mimpi Baden-Powell tersebut masih harus terus diupayakan sampai saat ini, terang Kak Budi Waseso.
Sejatinya gerakan kepanduan atau kepramukaan sedunia, World Organization of the Scout Movement (WOSM), menggunakan slogan “Scouts, creating a better world”. Bila diterjemahkan maka kurang-lebih artinya “Para Pramuka, membantu menciptakan dunia yang lebih baik”, jelas Kak Budi Waseso.
“Marilah kita terus memantapkan tekad untuk selalu siap sedia, bergotong-royong membantu menciptakan dunia yang lebih baik, pungkas Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,” Kak Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso.
Dalam acara peringatan Hari Baden-Powell itu turut dibacakan pesan-pesan terakhir Baden-Powell yang disampain oleh Kak Widya Sukma (Andalan Nasional/Komisi Kehumasan dan Informatika) dan M. Iqbal (Staf Pusdiklat Kwartir Nasional).
“Saya telah memiliki kehidupan yang sangat bahagia dan harapanku mudah-mudahan kamu sekalian masing-masing juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu seperti aku dan Saya yakin, bahwa Tuhan menciptaan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia dan bergembira”
Kutipan lain “Lebih baik melihat suatu hal dari sisi baiknya daripada dari sisi buruknya. Cara yang benar untuk memperoleh kebahagiaan ialah dengan membahagiakan orang lain. Berusahalah agar kamu dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada ketika kamu dating”.
“Dan ketika tiba giliranmu untuk meninggalkan dunia ini, maka kamu akan meninggal dengan hati bahagia, karena ketika masih hidup kamu tidak menyia-nyiakan waktumu, tetapi telah kamu gunakan dengan sebaik-baiknya.”
“Bersiap-sedialah dengan cara ini, untuk hidup bahagia dan meninggal dengan bahagia pula.
Letakanlah niat ini senantiasa dalam Janji/Satya Pramukamu, meskipun kamu sudah bukan anak anak lagi, dan Tuhan akan selalu menganugerahi pertolongan kepadamu dalam melaksanakan niatmu, Temanmu,” Baden-Powell Of Gilwell
***
Pewarta: Saiko Damai
Foto: Yudhi Wahyudi