PRAMUKA.ID – Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Jum’at (9/6/2023) pagi melakukan Audiensi dan Konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia bertempat di Gedung Nusantara 1 Lantai 1, Senayan, Jakarta Pusat
Rombongan Kwarnas yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar Utomo, S.IP., M.AP dan diterima oleh Wakil Ketua komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Dr. H. Abdul Fikri Faqih, MM.
Sekjen Kwarnas, Kak Bachtiar menyampaikan bahwa Audiensi dan Konsultasi Kwarnas dengan DPR RI bertujuan untuk minta dukungan percepatan revisi UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka karena sudah masuk prolegnas yang harus segera disahkan oleh pemerintah sehingga program Indonesia Emas 2045 akan tercapai.
“Bapak Presiden itu sebagai Kamabinas (Ketua Majelis Pembimbing Nasional) dalam Gerakan Pramuka. Tetapi tidak ada dalam undang-undang Gerakan Pramuka, hanya ada dalam AD/ART Kwarnas Gerakan Pramuka, begitupun dengan Ketua Kwarda dan Ketua Kwarcab,“ ungkap Kak Bachtiar
Sementara itu Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Dr. H. Abdul Fikri Faqih, MM. menyebutkan bahwa Gerakan Pramuka senantiasa bisa meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda melalui Pendidikan Karakter. Semuanya itu yang harus didukung dengan anggaran dari pemerintah, tidak hanya sebagai komponen cadangan yang berada di bawah Presiden karena peran pramuka sangat penting, melahirkan generasi muda yang handal untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Ditempat yang sama, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rapat Republik Indonesia, Syaiful Huda mengatakan sangat Prihatin dengan kondisi pramuka dalam banyak hal utamanya perihal anggaran karena turun drastis, padahal hal tersebut salah satu instrumen yang harus kita penuhi, yaitu anggaran.
“Konsen komisi X DPR RI pada 2 hal, yang pertama pendidikan karakter dan tantangan anak muda millenial dan zelenial.” Tegas Syaiful Huda
Menurut Ketua Komisi X itu Pramuka jika bisa menjadi bagian komponen candangan, kita bisa belajar dari Korea Selatan melalui transformasi tentang anak muda (wajib militer) maka akan lahir sosok yang lebih siap (generasi rebahan).
Beliau menambahkan bahwa Konteks pendidikan karakter nomor 1 selain organisasi keagamaan menurutnya adalah pramuka, karena pramuka sudah menciptakan legasi panjang.
Yang harus didukung melalui Skema konsensus nasional melalui UU didorong melalui revisi yang harus didukung pemerintah melalui anggaran yang cukup dengan saling menguatkan komitmen dan cara pandang kelembagaan terhadap peran penting pramuka baik ditingkat pusat dan daerah, ujarnya
“Jika peran ini ketemu tidak mustahil akan menjadi keberhasilan, Pemerintah menetapkan Komisi X menguatkan,” Pungkasnya Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda
Hadir dalam acara tersebut Waka Kwarnas/Kakom Renbang Kak Prof.Dr. Sri Puryono KS.MP, Waka Kwarnas/Kakom Binamuda Kak Prof Dr. Slamet Budi Prayitno, Waka Kwarnas/Kakom Orgakum Kak Dr. Sigit Muryono, Bendahara Kwarnas Kak Afan A Nugroho, Hasan basri tenaga ahli Komisi X DPRRI, Asdep Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan Aris Subiono, Ketua Dewan Kerja Nasional Kak Fatkhul Manan, dan anggota DKN lainnya.
***
Pewarta dan Foto: Yudhi Wahyudi
Editor: PusinfoKN/SD