PRAMUKA.ID – Pada umumnya, kegiatan pionering dan tali temali dalam Pramuka seringkali dianggap sebatas latihan simpul tanpa manfaat konkret. Trauma masa lalu, seperti latihan yang hanya mengajarkan simpul tanpa konteks, membuat banyak pembina Pramuka menghindari kegiatan ini.
Namun, Saka Wanabakti Rempeg Jogopati Pangkalan KPH Banyuwangi Utara berhasil mengubah pandangan ini melalui kegiatan intensif di Bumi Perkemahan Taman Widya Giri pada 25-26 November 2023.
Sembilan pembina Pramuka di Banyuwangi terlibat dengan antusiasme tinggi mengikuti kegiatan kemitraan yang dikemas dalam Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) bertajuk Sekolah Pionering Pembina Pramuka.
Evaluasi kegiatan tersebut mengungkapkan keberhasilan pendekatan sistematis dari dasar hingga proyek. Pentingnya merubah persepsi Pembina Pramuka tentang manfaat dalam kehidupan sehari-hari dari kegiatan pionering ditekankan.
Peserta diajak memahami manfaat setiap simpul, meminimalisir pembelajaran tanpa tujuan. Pembelajaran yang mudah dipahami memotivasi pembina mencari metode membina yang tepat.
Setelah fokus pada simpul, peserta belajar lebih dalam tentang ikatan disertai pemahaman perbedaan dan konteks pemanfaatannya.
Sedangkan segmen proyek pembuatan menara pandang memberikan pengalaman langsung dan pemahaman mendalam.
Meskipun waktu dua hari dianggap singkat, peserta merasa terkejut dengan kemudahan dan hasil optimal kegiatan ini.
Paradigma bahwa pionering adalah kegiatan yang sulit telah terpatahkan, sebagian peserta yang awalnya enggan bahkan mulai mencintai kegiatan ini.
Kesuksesan Saka Wanabakti Rempeg Jogopati Pangkalan KPH Banyuwangi Utara memberikan harapan baru bagi Pembina Pramuka di gugus depan, membuka pintu transformasi dalam metode pembelajaran.
Harapannya, kegiatan tersebut dapat menciptakan hubungan yang baik antara Saka Wanabakti dengan gugus depan di Banyuwangi.
——-
Tentang Penulis Opini:
Mohamad Arif Fajartono, SST, M.Med.Kom adalah Koordinator bidang Organisasi Pimpinan Saka Wanabakti Tingkat Cabang Banyuwangi