PRAMUKA.ID – Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bekasi Bidang Pengabdian Masyarakat menyelenggarakan Sosialisasi Gugus depan Aman Bencana bagi Pembina Pramuka, Minggu (12/2/2023) di gedung sekretariat Kwarcab Kota Bekasi, Jl.Lapangan Bekasi Tengah, Margahayu Bekasi Timur dengan tema, “Siap Selamat dengan Gugus Depan Aman Bencana”.
Wakil ketua Kwarcab Kota Bekasi Bidang Pengabdian Masyarakat, Kak Drs. H. Abdillah Hamta, M.Si berpesan agar seluruh peserta Sosialisasi Gudep Aman Bencana harus tetap semangat mengikuti kegiatan kepramukaan.
“Meski terhambat hujan saat datang, seorang aktivis pramuka harus berusaha hadir. Karena sudah tertanam keinginan kuat untuk mengabdikan diri demi pramuka. Apalagi ini materi tentang kebencanaan.” harapnya.
Kegiatan ini diadakan untuk memberikan pemahaman para pembina agar dapat mewujudkan gudep yang aman dan nyaman serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Kak M. Laiyin Nento, kepala Pusdiklatcab Kota Bekasi sekaligus Andalan Nasional menyampaiakan materi Safe from harm atau perlindungan bagi anggota Gerakan Pramuka. Ini tertuang dalam petunjuk penyelenggaraan Kwartir Nasional nomor 004 tahun 2021 tentang peraturan perlindungan bagi anggota Gerakan pramuka.
“Substansi dari Jukran itu adalah menciptakan lingkungan berlatih dan berkegiatan kepramukaan yang aman, nyaman, serta selamat bagi semua” jelas Kak Laiyin.
Ia juga menambahkan bahwa anggota pramuka harus terhindar dari bullying, pelecehan seksual, kekerasan fisik, pengabaian (Neglecting), kekerasan verbal dan cyber bullying.
“Safe from harm harus dipraktikkan meski di tengah situasi bencana dan aksi-aksi kemanusiaan” Pungkasnya.
Sedangkan Kak Novi Rahardianto pembina Satgas Pramuka Peduli yang sering terjun ke daerah terdampak bencana menyampaikan tentang tujuan assessment yakni mengumpulkan informasi dasar, mengidentifikasi kelompok yang paling rentan dan jenis bantuan yang dibutuhkan.
“Assessment ini penting dibuat agar bantuan tepat sasaran dan tidak sia-sia” tuturnya.
Di akhir kegiatan, para peserta mengisi data isian tentang mengenali dan menilai Gudep masing-masing yang aman dan nyaman untuk mengurangi risiko dampak bencana.
“Hal ini dilakukan untuk mengetahui potensi atau kelemahan yang ada pada Gudep tersebut. Di antaranya mengenali daerah berbahaya di sekitarnya, fasilitas gudep yang aman, memiliki Komite manajemen bencana dan lainnya” ungkap Kak Agus Sutisno, S.Pd selaku Andalan Cabang Bidang Pengabdian Masyarakat Kwarcab Kota Bekasi.
***
Pewarta & Foto: Lia Z. Anso