PRAMUKA.ID – Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso menyampaikan, bahwa kepanduan adalah Gerakan Pemuda global yang membangun persahabatan, oleh karenanya kegiatan ini jangan hanya menganggap ASEAN Scout Educational Recreation Tour (Scetro) sebagai pengembaraan biasa, justru Kakak berharap melalui kegiatan ini tidak hanya persahabatan Internasional yang terjalin, namun jadikan ini sebagai pengalaman dalam membentuk karakter yang mandiri, berwawasan global, bertoleransi saling memahami satu sama lain dan saling bekerja sama; yang pada gilirannya akan membentuk masa depan adik-adik sebagai warga negara global yang aktif dan kompetitif.
Demikian disampaikan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Budi Waseso saat melepas peserta ASEAN Scout Educational Recreation Tour yang merupakan kegiatan rekreasi pendidikan berupa perjalanan ke beberapa negara ASEAN itu di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng pada Selasa (20/2/2024) pagi
“Melalui perjalanan ini Kakak-kakak dan Adik-adik dapat belajar secara langsung betapa beragamnya budaya antarbangsa. Bagi kita sendiri, sebagai warganegara dari suatu negara yang berdasarkan Pancasila, tentunya kita tidak asing lagi dengan slogan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang artinya meskipun berbeda-beda tetapi satu tujuan.” Ungkap Kak Budi Waseso.
Ketua Kwartir Nasional berharap kepada Kakak-kakak dan adik-adik Peserta ASEAN Scetro dapat belajar secara langsung betapa beragamnya budaya antarbangsa. Bagi kita sendiri, sebagai warganegara dari suatu negara yang berdasarkan Pancasila, tentunya kita tidak asing lagi dengan slogan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang artinya meskipun berbeda-beda tetapi satu tujuan.
Kakak-kakak dan adik-adik dapat melihat selama perjalanan bahwa ada banyak bangsa, beragam suku, agama, ras, dan perbedaan lainnya. Meskipun demikian, apabila semuanya bersatu maka akan tercipta perdamaian. Kita boleh saja berbeda-beda suku, agama, ras dan perbedaan lainnya, namun kita tetap satu, sebut Ketua Kwarnas Kak Budi Waseso.
Di dalam negeri sendiri, kita satu kesatuan sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sementara di kancah internasional kita tetap satu sebagai warga dunia, yang sama-sama mempunyai tujuan untuk menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang. terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Kwarnas Kak Budi Waseso berpesan agar Kakak-kakak Pembina selalu memperhatikan Adik-adiknya dan Adik-adik juga selalu mengikuti petunjuk serta arahan Kakak-kakaknya. Jagalah selalu kesehatan dan nikmatilah kegiatan rekreasi edukasi ini dengan semangat persaudaraan yang selalu siap saling membantu satu sama lain. Tentu saja yang tak kalah penting adalah jangan meninggalkan ibadah dan selalu menjalankan sholat lima waktu dengan baik.
Sementara itu Ketua Kontingen Indonesia untuk Asean SCETRO ke 5 tahun 2024 Kak Mardhani Zuhri Geni dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta yang ikut adalah 56 peserta putra dan 37 peserta putri dengan jumlah kontingen sebanyak 93 peserta.
Tujuan Asean Scetro, di antaranya People to people Contact dan Meet the Great ( Jumpa Tokoh), persahabatan pramuka dan perdamaian dunia, membangun karakter dan disiplin serta membuka wawasan sebagai masyarakat Indonesia yang berada dalam lingkaran satu dunia. Oleh karenanya guna realisasi people Contact dan Meet the Great (Jumpa Tokoh) akan berkunjung ke perwakilan Republik Indonesia, NSO atau Kantor Pramuka di negara negara tujuan , berjumpa dengan sahabat pramuka Huong Dao (pramuka) Vietnam di Ho Chi Minh City, dan Songkhla Thailand juga di rumah pengakap Malaysia, dan KJRI Ho Minh, KBRI Kamboja, KJRI Songkhla, sebut Kak Mardhani
Dalam laporannya Kak Mardhani menyampaikan Asean SCETRO adalah gagasan dan cita cita kami selaku pembina gugus depan yang berpangkalan dipesantren yang spiritnya bermula setelah kami bersama kontingen Indonesia ikut serta World moot Mondial di Gilwell Park Melbourne Australian pada tahun 1990 – 1991, dimana sejak keberangkatan dan kembali ke tanah air kami hanya melihat perkemahan tanpa melihat kota sehingga berdesir hati dan beruntai kalimat.
“nanti bila aku sudah mengerti cara keluar negri, maka aku akan mengajak murid murid ku dari melihat hutan pohon menjadi melihat hutan beton.” seleronya.
***
Pewarta: Mara
Foto: Yudhi Wahyudi
Editor: PusinfoKN/sd.