PRAMUKA.ID – Wakil Ketua Kwarnas/Ketua Komisi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri, Kak Ahmad Rusdi terpilih sebagai orang Indonesia pertama sebagai Board Member World Scout Foundation (Anggota Dewan Yayasan Dana Pramuka Dunia) dalam Sidang Tahunan Yayasan Dana Pramuka Dunia yang diadakan di Portugal, Senin (24/4/2023) pagi.
Persetujuan untuk mengangkat anggota dewan baru yayasan dipimpin langsung oleh Honorary Chairman (Ketua Kehormatan) Yayasan Dana Pramuka Dunia, His Majesty King Carl Gustaf VXI of Sweden, Raja Swedia dan Chairman (Ketua) His Royal Highness Hereditary Grand Duke Guillaume dari Luxemburg, serta dihadiri oleh anggota Yayasan dan Sekjen Kepramukaan Dunia/WOSM serta Ketua Komite Pramuka Dunia dalam rapat yang diselenggarakan setahun dua kali itu.
Terpilihnya Kak Rusdi sebenarnya diawali atas usulan dua Anggota Dewan Yayasan tersebut, yaitu John Leece AM dan Geoff Morgan AM, keduanya dari Australia serta sudah dikenal baik di Yayasan. Usulan tersebut disampaikan kepada Sekretariat Yayasan yang berkedudukan di Jenewa, Swiss.
Setelah dilakukan proses wawancara, kemudian dibahas dalam kepengurusan yayasan, akhirnya berdasarkan portofolio dan hasil wawancara Kak Rusdi diputuskan untuk diangkat sebagai anggota dewan baru dalam sidang Yayasan.
Terpilihnya Kak Rusdi, mengingat reputasi dalam kepanduan di tingkat nasional, regional Asia Pasifik serta internasional tidak diragukan. Diharapkan dapat menjembatani Foundation dengan Kepramukaan di kawasan Asia Pasifik. Termasuk dalam pekerjaan sehari-hari sebelumnya sebagai diplomat karir, kini sudah purna tugas namun masih aktif di perusahaan swasta sehingga dalam pengabdiannya masih dibutuhkan di dunia kepanduan.
Kak Rusdi terpilih bersama 4 (empat) anggota baru, yaitu dua orang perempuan dari Amerika Serikat yang bekerja sebagai pengacara terkemuka dan cendekiawan, serta satu lainnya sebagai pengusaha terkemuka. Ditambah satu orang warga negara Belanda yang juga seorang pengusaha dan kini menetap di Switzerland.
Terpilihnya Kak Rusdi untuk pertama kalinya bagi anggota Gerakan Pramuka Indonesia duduk di Foundation tersebut yang berdiri sejak tahun 1977 dan selama ini dipimpin oleh His Majesty King Carl Gustaf VXI of Sweden selama 20 tahun dan kini diketuai oleh His Royal Highness Hereditary Grand Duke Guillaume dari Luxemburg.
Ini merupakan cita-cita dan tekad saya pungkas Kak Rusdi, dan menjadi amanah dalam mengemban tugas sebagai anggota Gerakan Pramuka, mengingat sudah purna tugas sebagai birokrat Kementerian Luar Negeri yang pernah menjadi dua kali dipercaya sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Thailand dan Yunani, serta penempatan di beberapa perwakilan RI di luar negeri. Jabatan penting lainnya yang pernah didudukinya adalah sebagai Kepala Rumah Tangga Kepresidenan dan Kepala Protokol Negara dengan mengabdi kepada 6 dari 7 Presiden RI sehingga dapat menjelajahi dunia.
Terpilihnya Kak Rusdi adalah berkat kepiawaian dan pengalamannya berdiplomasi tanpa mengorbankan kepentingan rumah tangga dan kegiatan sehari-hari yang kini masih mengabdi di Kwartir Nasional selama 20 tahun, 10 tahun diantaranya menjadi Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Hubungan Luar Negeri, dengan sebelumnya berproses sebagai Andalan Nasional Bidang Hubungan Luar Negeri.
Kak Rusdi semenjak Sekolah Dasar memang aktif di Kepramukaan sampai pada tingkatan sekolah lanjutan dan perguruan tinggi di Universitas Padjajaran Bandung. Selanjutnya menjadi PNS di Kementerian Luar Negeri dan terus aktif sampai saat ini. Bahkan sampai pada tingkatan Regional dan Internasional, termasuk menjadi Anggota Komite Pramuka Asia Pasifik dan secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Asia Pasifik ex officio sebagai Anggota Komite Pramuka Dunia.
Kak Rusdi pernah mengikuti Jambore Dunia di Swedia, Jepang dan Amerika Serikat, Rencananya Agustus 2023 mendatang akan ikut membawa 1580 Pramuka dari seluruh wilayah Indonesia ke Jambore Dunia di Korea yang akan diikuti oleh 40 ribu Pramuka Dunia dari 173 negara.
Jiwa Pramukanya tidak membuat Kak Rusdi yang kala itu menjabat sebagai Duta Besar LBBP RI untuk berjarak, bahkan pada tiap Jambore Dunia, Kak Rusdi tidur bersama dengan petugas kontingen lainnya di tenda tanpa membeda-bedakan.
Kak Rusdi juga menekankan saat terpilih sebagai anggota Yayasan Pramuka Dunia tersebut pihaknya tidak memiliki konflik of interest yang sekarang menjabat Advisor di Pramuka Asia Pasifik dan juga merangkap sebagai Ketua Yayasan Kepanduan se-Asia Pasifik, yang mengelola dana bantuan Pramuka se-Asia Pasifik berkantor di Manila; namun dana uangnya disimpan pada Bank di Hongkong. Bahkan Kak Rusdi juga sudah mengajarkan lima cucunya semenjak kecil menjadi anggota muda di Yayasan Pramuka Asia Pasifik, sehingga dapat menyisihkan uang jajan cucunya untuk ditabung yang kemudian dapat menjadi kemaslahatan di dunia Kepramukaan.
Dengan jabatan baru menjadi amanah dan tanggung jawab bagi Kak Rusdi untuk mengajak anggota Gerakan Pramuka Indonesia serta perusahaan multinasional Indonesia untuk menyisihkan dana sumbangan sukarela melalui CSR mengingat kini Indonesia sebagai negara maju G20 dan telah diperhitungkan di kancah dunia dan tentunya kegiatan sosial dapat dilakukan melalui wadah kepramukaan.
Dana Indonesia yang masuk ke Yayasan Dana Pramuka Dunia tersebut tidak semata-mata digunakan untuk kepentingan Kepramukaan di negara lain, melainkan dapat diamanatkan untuk dana dukungan bagi kemajuan Kepramukaan di tanah air, sebut Kak Rusdi
Kak Rusdi yakin Insya Allah melalui kegigihan dan kiat yang selalu bersemangat dalam pengabdian tanpa batas di Kepramukaan terlebih sampai ke jenjang dunia akan mendapatkan dukungan dari para CSR perusahaan multinasional Indonesia untuk dapat berpartisipasi dalam Yayasan Dana Pramuka Dunia yang berkantor di Jenewa dan setiap tahun mengadakan sidang dua kali di beberapa negara di dunia;
Kini Kak Rusdi juga menjalankan aktivitasnya sehari-hari di perusahaan multinasional Sinar Mas sebagai Advisor di President Office Sinar Mas.
Tidak mustahil bahwa Kak Rusdi akan menawarkan kegiatan yang bertaraf dunia untuk dapat diselenggarakan di Indonesia sebagai tempat yang sangat menarik di bidang wisata, seni dan budaya dan kuliner;
Diakui oleh Kak Rusdi bahwa Yayasan Dana Pramuka Dunia umumnya anggota berasal dari negara Eropa, Amerika, Arab Saudi, Jepang, Korea, dan Hongkong dan negara lainnya. Kini anggotanya berjumlah 2500 orang termasuk dari Indonesia hanya 5 orang yaitu Ibu Tien Soeharto, Letjen TNI (Purn) Mashudi, Ibu Ibnu Soetowo dan Ibu Widianti Kusno Utomo yang kesemuanya telah mendahului, kini tinggal dirinya Kak Rusdi yang bergabung sejak 5 tahun yang lalu.
Dana rutin yang dimiliki oleh Yayasan kepada Kepanduan Sedunia diberikan untuk kegiatan Kepanduan Sedunia untuk dibagikan ke beberapa negara anggota Pramuka dunia, termasuk Indonesia setiap tahunnya dikucurkan pada kegiatan Messenger of Peace dan Ticket to Life serta untuk menghadiri sidang-sidang Kepramukaan di tingkat dunia.
Hendaknya kita belajar mengidentifikasi dalam memutuskan permasalahan sehingga memotivasi dengan didasari kemauan dan kemampuan dapat diputuskan dengan penuh keyakinan, itulah yang dapat dijadikan bekal dalam menimba pengalaman di Kepramukaan oleh Kak Rusdi yang didasari oleh Dasa Dharma Pramuka.
Sesuai dengan tekadnya, selalu menjadi pedoman dan dilakukan oleh Kak Rusdi, “apa yang telah saya pernah peroleh selama ini ingin dikembalikan kepada Gerakan Pramuka”, dengan “pengabdian tanpa batas”. Dengan bekerja secara loyal, bertanggung jawab, bekerja tanpa mengenal waktu secara disiplin, dan profesional.
***
Pewarta: Mutiara Adriane
Editor: Pusinfo/SD