PRAMUKA.ID – Berlinang airmata haru, karena tak menyangka pada usia senja ini di beri kesempatan untuk ikut disematkan penganugerahan penghargaan Gerakan Pramuka di Tingkat Nasional, yang sebelumnya penganugrahan hanya diberikan di tingkat Kwartir Daerah (Kwarda) saja, seolah melihat kembali film perjalanan sebagai Pembina yang telah melewati 50 tahun ini” demikian ungkapan Kak Upi setelah acara penganugerahan.
Bunda Upi sapaan akrab Hj Upi Suprihati, S.Pd, adalah Andalan Daerah Kwarda Gerakan Pramuka Lampung yang berusia 75 (tujuh puluh lima) tahun adalah salah satu penerima Penghargaan Lencana Pancawarsa Utama yang berkesempatan disematkan oleh Kak Komjen Pol (Purn) Drs Budi Waseso, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, pada saat Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 yang di selenggarakan Kwarnas, Kamis (17/8/2023) pagi di lapangan utama Bumi Perkemahan dan Graha Pramuka (Buperta) Cibubur, Jakarta, berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor: 099 tahun 2023 tentang Penganugerahan Tanda Penghargaan Lencana Pancawarsa Utama
Lencana Pancawarsa Utama adalah Tanda penghargaan yang diberikan kepada Anggota Dewasa Gerakan Pramuka atas kesetiaannya kepada Organisasi dan keaktifannya melakukan kegiatan orang dewasa Gerakan Pramuka selama 50 (lima puluh) tahun
Bunda Upi adalah Pegawai Negeri Sipil dbk, yaitu Guru negeri yang dipekerjakan di sekolah swasta, mengabdikan ilmunya di Gudep tercinta bersama peserta didik Siaga, Penggalang dan Penegak (S,G,T) di Gudep Paksi Jaya Sakti 01017 dan 01018 yang berpangkalan di SMP Persit Tanjung Karang. Saat ini menjadi SMP kartika II, Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung (Sekolah milik PERSIT).
Mulai membina tahun 1972, setelah melepaskan tugas sebagai Pradana/Ketua Dewan Kerja Daerah (DKD) Lampung periode 1969-1972. Tahap demi tahap di lewati sesuai prosedur. Tahun 1973 mendapat tugas Binpaspi Koncab Bandar lampung yang saat itu 1 pasukan masih 40 (empatpuluh) orang.
Bunda Upi mengawali kegiatan di Tingkat Nasional sebagai pembina adalah pada saat pelaksanaan Jambore Nasional Pertama Tahun 1973 di Cibubur. Kala itu Cibubur belum ada Jagorawi, jalan belum di aspal, kebun karet dengan semak belukar yang tinggi-tinggi serta binatang-binatang liar (ular dan kalajengking) masih banyak. Jalan setapak masih serba tanah apabila turun hujan jadi berlumpur seperti bubur.
Jamnas Tahun 1973 membawa sejarah Lampung sebagai wilayah Transmigrasi Pramuka pertama di Indonesia, Kemudian Jambore Nasional 1977 Sibolangit, diberi kembali kepercayaan sebagai Binpaspi.
Sebagai Andalan Cabang dan Daerah serta Ketua Gudep, Beliau selalu berproses pada kegiatan peserta didik, di antaranya sebagai bindamping Regu Lomba Pramuka Penggalang Tingkat Nasional 5 (LT-V) tahun 1990, Wapinkonda Jambore Nasional 1991 karena sebagai ex DKD dan Andalan Puteri di prodik saat itu, Jamnas tahun 1996 sebagai Wapinkoncab, Bindamping Rainas 2003 dari Konda Lampung dan IST pada Asean Jambore 2008, cerita Bunda Upi.
Berbagai Kursus diikuti demi menambah ilmunya dimana tahapan pembina terus seiring dengan tahapan kursus. Kursus Dasar Tahun 1973 baru berlanjut KML Tahun 1992 ( hampir 20 tahun karena terlalu asik berkegiatan di pangkalan). KPD Tahun 1994 sebagai peserta tertua yang sudah dapat TPOD (Tanda Penghargaan Orang Dewasa) kls PE kls 5, KPL Tahun 2002 di Ungaran Jawa Tengah mengawali kiprahnya sebagai Pelatih Pembina.
Kesibukan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka (Pusdiklat) pun di mulai sejak itu. Tahun 2010 pindah dari Binamuda ke Binawasa dan Pusdiklatda. Ikut menangani berbagai pelatihan yang ada di Pusdiklatda dan pusdiklatcab.
Sampai tahun 2013 bertugas menjadi Pinkonda Karang Pamitran Nasional yang juga merangkap sebagai Sekretaris Kwarda KPN saat itu. Tahun 1996 pernah ikut sebagai peserta bersama kak Joko Mursitho dan kawan-kawan, dimana saat ini Kak Dr Joko Mursito, M.Si menjabat Wakil Ketua Kwarnas/Ketua komisi (Kakom) Binawasa, yang juga bersamaan mendapatkan anugerah Lencana Pancawarsa Utama. Tahun 2015 Lampung mengadakan Jambore Daerah dan didaulat menjadi Camat/ Binkempi.
Tahapan TPOD terus berjalan, hingga akhirnya sejak tahun 2020 sebagai Andalan Daerah Urusan KAKOMA/Saka, Sako dan Gugus Darma di Kwarda Lampung sampai saat ini penerimaan Pancawarsa Utama.
Tapi pengalaman sebelum membina juga sangat berperan misalnya : Pesdik S, G, T/D sejak tahun 1960-1972, Ketua DKD Lampung periode pertama tahun 1969-1972, Ketua sangga pi Lampung pada Perppanitra (Pertemuan Penegak Pandega Puteri dan Putera) Nasional 1 Tahun 1969 di Cimanggis Bogor, yg sekarang namanya Raimuna. Pernah ikut musyawarah pembentukan Dewan Kerja Nasional yang pertama saat Perppanitra Tahun 1969 dan menjadi ketua Sangga kerja PW Nasional 2 di Gisting Lampung Tahun 1971 dan Muspanitra Nasional pertama (memilih DKN periode 2).
“Agar Generasi Muda lebih baik dari generasi kita, menjalankan pembinaan kepada pesdik sesuai dengan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan secara teori dan pengalaman lapangan yang terus didapat selama membina. Yang penting menanamkan rasa persaudaraan/brotherhood kepada pesdik” demikian harapan bunda Upi
Lanjutnya, Pramuka tetaplah pada prinsip “back to nature” dalam pengembangannya walaupun ada peran teknologi modern namun tidak melupakan kondisi alam sekitar, tetaplah memegang teguh Satya dan Dharma. Raihlah prestasi setinggi mungkin, jadilah seorang Pemimpin yang handal tanpa melupakan SEJARAH serta Pramuka tetap sebagai DUNIA PENDIDIKAN, Suka dan Rela.
“Jangan sampai Pembina mengharap balasan materi dari Pramuka tapi berusahalah memberikan yang terbaik bagi Pramuka khususnya peserta didik kita, karna peserta didik akan menunjukkan siapa dan bagaimana pembinanya.” Ungkap Bunda Upi.
Begitu banyak kenangan sebelum membina membuatnya menjadi Pembina Pita kuning kemudian Pelatih yang Iklas Bhakti Bina Bangsa BER budhi Bawalaksana, membimbing para pelatih-pelatih muda yang sudah banyak berkiprah mengambil tongkat estafet pelatihan mada sekarang. Alhamdulillah sampailah saya pada 50 tahun sebagai Pembina, pungkasnya
Teruslah berkarya bunda Upi, proses tidak pernah menghianati hasil. Bukan tentang kemenangan tapi tentang pengalaman, bukan tentang juara, tapi tentang kerja keras, Tetaplah menjadi inspirasi Generasi Muda, Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan
***
Pewarta: IndahSetyo
Foto: Haerudin
Editor: PusinfoKN