PRAMUKA.ID – Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD dan Dikdasmen), Jumeri, S.TP., M.Si, Rabu (27/10/2021) pagi membuka secara resmi kegiatan Pertemuan Nasional Pramuka Berkebutuhan Khusus di Ballroon Prime Plaza Hotel, Yogyakarta.
Pertemuan Nasional Pramuka Berkebutuhan Khusus Tahun 2021 disingkat PNPBK 2021 yang mengangkat tema “PNPBK Keren, Berkarakter, Berjati Diri Pancasila” itu diselenggarakan oleh Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI bekerja sama dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, berlangsung 26 – 30 Oktober 2021.
Dirjen PAUD dan Dikdasmen, Jumeri, S.TP., M.Si, menyebutkan bahwa Pendidikan sangat penting bagi semua orang untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam dirinya.

Oleh karena itu kak Jumeri mengajak seluruh peserta PNPBK 2021, adik-adik pramuka berkebutuhan khusus harus punya keyakinan bahwa di samping punya kekurangan tapi juga pasti punya kelebihan dengan segala potensi yang dimilikinya.
Kelebihan dengan segala potensinya itu perlu terus diasah, terus dilatih, dan terus ditingkatkan agar kelebihan dan potensi yang dimiliki itu dapat menutupi kekurangan dan bahkan bisa menjadi individu yang memiliki kreativitas, pengetahuan yang lebih luas, kepribadian yang baik dan yang lebih penting lagi menjadi pribadi yang bertanggung jawab, tambah Kak Jumeri.

Dirjen PAUD dan Dikdasmen, Kak Jumeri mengajak Pembina Pramuka dimanapun berada untuk menggali dan menemukan potensi-potensi kelebihann anak-anak didik kita dan kemudian diasah, dilatih agar memiliki kemampuan untuk dapat mandiri.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang, dan membangun manusia seutuhnya memerlukan proses yang panjang dan itu merupakan tugas kita semua”, ucap Kak Jumeri.
Selama 4 hari adik-adik Pramuka peserta PNPBK 2021 memiliki kesempatan untuk mendapatkan paktek kebaikan dari 34 provinsi se-Indonesia. Dari 34 paktek kebaikan itu diharapkan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan melakukan kolaborasi dengan Kwartir Nasional secara lebih intensif. Kolaborasi ini dalam rangka mengimplementasikan Permendikbud nomor 63 tahun 2014 yang menetapkan kegiatan kepramukaan merupakan ektrakulikuler wajib, ucap Kak Jumeri.
Kolaborasi ini tambah kak Jumeri untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Pembina Pramuka di gugus depan yang berpangkalan di sekolah, sehingga problem kualitas dan kuantitas Pembina Pramuka dapat segera diatasi dengan baik

Sementara itu, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso dalam sambutan yang dibacakan oleh Waka Kwarnas, Ketua Komisi Binamuda, Kak Supriyadi menyebutkan bahwa masih ada yang menganggap mereka yang berkebutuhan khusus sebagai orang yang mempunyai kemampuan terbatas. Padahal sesungguhnya tidak
demikian, asalkan diberi pendidikan dan latihan yang cukup, semua mampu berprestasi di bidang masing-masing.
“Saya ingin mencontohkan dengan prestasi para atlet kita di Olimpiade dan Paralimpiade yang baru-baru ini diadakan di Tokyo, Jepang,” tuturnya.
Pada ajang Olimpiade lalu, kontingen Indonesia meraih 1 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Sedangkan pada Paralimpiade yang diadakan sesudah Olimpiade itu, para atlet berkebutuhan khusus kita justru meraih prestasi lebih baik. Mereka menghasilkan 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu.
“Berarti hasil rata-rata Kontingen Paralimpiade Indonesia adalah dua kali lipat lebih baik dibandingkan Kontingen Olimpiade Indonesia,” pungkas Kak Budi Waseso.
***
Naskah dan Foto: Saiko Damai