PRAMUKA.ID – Memasuki hari ke empat gelang ajar Bindamping LT-V dari Kwarda se-Indonesia belajar meminimalkan risiko dalam suatu kegiatan. “Setiap kegiatan punya risikonya sendiri dan kita harus bisa menempatkan diri”, kata Kak Dadan Dani saat memberikan materi Manajemen Resiko bagi para Pembina Pramuka bertempat di Aula Srikandi, Buperta, Cibubur, Rabu (21/6/2023).
Kak Dadan menjelaskan manajemen risiko merupakan upaya yang dilakukan secara terus menerus untuk mengurangi adanya resiko
Kak Dadang mencontohkan ketika adik-adik mengikuti lomba pionering dan mengharuskan mereka membelah bambu. Ada yang membelah bambu dengan menjepit bambu di antara kedua kakinya sambil memegang parang. Cara ini dianggap membahayakan.
“Petugas dari manajemen risiko harus jeli melihat ini, tetapi tidak boleh menegur secara langsung, kami panggil bidang kegiatan sebagai saksi” jelas Kak Dadang menjelaskan prosedur kerja timnya.
“Kita tanya dulu, adik mau bikin apa? saya mau bikin ini kak, ini gambarnya, saya mau belah bambu. Oh kalo begitu begini caranya” jelas kak Dadang mengilustrasikan.
Lebih jauh Kak Dadang menjelaskan pengalaman menangani manajemen risiko juga dipengaruhi oleh pengalaman.
“Jam terbang menentukan bagaimana kita meng-create, membuat supaya kegiatan menyenangkan buat adik-adik”, tutur Kak Dadang.
Pada lomba tingkat ini, tim manajemen risiko bertugas untuk memberikan masukan dan pertimbangan bagi bidang kegiatan dan mendukung operasional kegiatan LT-V di lapangan.
Selamat bertugas kak.
***
Pewarta: Naston, Bindamping dari Kwarda Sulsel
Editor: PusinfoKN/SD