PRAMUKA.ID – Menjelang upacara Pembukaan Kemah Bela Negara (KBN) Tingkat Nasional Tahun 2022 di Bengkulu, Sabtu (17/12/2022) pagi di Balai Semarak Bengkulu/Halaman Rumah Dinas Gubernur Bengkulu, diawali dengan giat Upacara Adat Bhinneka Tunggal Ika. Upacara adat khas Pramuka Penegak dan Pramuka Pandeka itu mengawali prosesi dibukanya kegiatan tingkat nasional.
Pada upacara ini terlihat perwakilan kontingen dari berbagai daerah di Indonesia mengenakan pakaian adat daerahnya masing-masing yang menggambarkan keberagaman adat dan budaya Indonesia yang berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Nasional (DKN), Kak Fatkhul Manan menjadi pemimpin Upacara Adat Bhinneka Tunggal Ika, sementara sebagai Pembina Upacaranya adalah Waka Kwarnas/Ketua Komisi Bela Negara, Kak Brigjen TNI (Purn) Hasto Pratisto Yuwono, S.IP.
Upacara diawali dengan masuknya 23 pasangan, yaitu Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang mengenakan pakaian adat masing-masing daerahnya. Mereka kemudian membentuk setengah lingkaran di tengah lapangan dengan posisi berdiri menghadap pembina upacara.
Selanjutnya, Ketua Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Nasional (DKN), Kak Fatkhul Manan dengan Seragam Pramuka lengkap maju ke tengah. Memegang pusaka adat berupa kampak, Ketua Dewan Kerja Nasional ini menyampaikan pesan kepada para Peserta Kemah Bela Negara Tingkat Nasional 2022.
“Hari ini, akan saya tancapkan pusaka adat Bhineka Tunggal Ika sebagai penanda dimulainya upacara adat Bhineka Tunggal Ika. Mari jadikan ini sebagai sarana menjalin persaudaraan,” ucapnya.
Upacara dilanjutkan dengan pembacaan Sandi Bhinneka Tunggal Ika:
Kehormatan itu suci,
Janganlah kurang amalmu dalam kesukaran,
Tenanglah dalam bahaya,
Katakanlah selalu dalam sebenarnya,
Janganlah sekali-kali setengah benar atau yang berarti dua
Sabda pandita ratu,
Manusia itu manusia,
Kaya atau melarat adalah keadaan lahir,
Kita mengukur orang dengan ukuran batin,
Siapa saja, meskipun bagaimanakah adalah kawan kita,
Karenanya, janganlah berbuat sesuatu,
Yang dapat melukai hati,
Atau menghinakan orang lain,
Lebih baik mati terhormat,
Daripada hidup dengan nista
Dalam keadaan bagaimanapun juga,
Pancarkan lah jiwamu dengan riang gembira,
Dan janganlah tampak pada lahirmu akan isi hatimu
Pemuda setia adalah orang yang sopan dan perwira,
Yang membela orang orang yang miskin,
Dan mereka yang kurang daripadanya
Serta menolong dirinya
Hargailah dan pergunakan lah sebaik baiknya
Segala sesuatu yang kita terima dari Tuhan
Itulah kehendak kita
Bhinneka Tunggal Ika
***
Pewarta & Foto: Saiko Damai