PRAMUKA.ID – Diangkat dari kisah nyata, tarian kreasi abah dibawakan dengan apik oleh Kontingen Daerah Gorontalo pada malam pentas budaya Pertikawan Nasional 2024. Mengisahkan tentang keserakahan manusia dalam mengeksploitasi alam dan tidak menjaga keseimbangan ekosistem, tarian kreasi abah tampil memukau para penonton.
Dikisahkan pernah terjadi bencana tanah longsor di Gorontalo yang terjadi karena limbah sehingga dampaknya dirasakan oleh masyarakat. Tokoh abah pada saat itu memiliki 2 orang anak, laki-laki dan perempuan. 2 orang anak tersebut sedih karena sang abah tertimpa tanah longsor hingga meninggal dunia. Tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan dan ingin mengabadikan momen tersebut untuk dijadikan pelajaran bagi seluruh umat manusia, 2 anak abah akhirnya menciptakan tari kreasi berdasarkan musibah yang menimpanya dan sebagian warga Gorontalo yang ikut terdampak.
Alena Pramesti dan Fikran Hayyun dari Kontingen Daerah Gorontalo yang memerankan 2 anak abah menampilkan cerita yang penuh emosi di hadapan para penonton. Tarian kreasi ini ditampilkan pertama kali dan dikonsepkan secara eksklusif, khusus untuk dipentaskan dalam Pertikawan Nasional 2024. Kisah yang memilukan tersebut dianggap layak untuk diceritakan secara luas yang dikemas melalui tarian kreasi.
Kejadian alam tersebut menjadi perhatian Saka Wanabakti Gorontalo, sebab tanah longsor yang terjadi akibat limbah sudah merenggut banyak nyawa. Melalui penampilan ini, Kak Alena dan Kak Fikran berharap dapat memberikan inspirasi melalui pesan-pesan tersirat yang ditampilkan agar selalu menjaga keseimbangan alam dengan cara pengolahan limbah yang tepat sehingga tidak mencemari lingkungan. Karena pada akhirnya jika terjadi musibah yang disebabkan ulah manusia, maka manusia juga yang akan menjadi korban atas kelalaiannya sendiri.
Penulis: Hanifah Putri Jolanda (Humas DKN)