PRAMUKA.ID – Di Bumi Perkemahan Depati Amir Balun Ijuk, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tampak ramai akhir-akhir ini. Karena sedang berlangsung Perkemahan Antar Satuan Karya yang disingkat Peran Saka tingkat nasional dari 2-9 Oktober 2022. Kegiatan kepramukaan ini memang diperuntukan golongan Pramuka Penegak dan Pandega. Peserta yang datang ke Peran Saka Nasional dari berbagai daerah dan tentunya diseleksi.
Selama di Peran Saka tiap pagi sebagian peserta mendatangi tenda-tenda Saka yang sudah ada dan Saka rintisan. Tadi pagi Made Ayu Nisa Striratna dari Kwarda Bali datang stan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu). Kata Nisa, ini saka rintisan namanya Saka Adhyasta Pemilu. Cerita Nisa (sapa dari Made Ayu Striratna), materi tentang pemilu dikemas dalam permainan ular tangga. “Seru dan menarik. Saya dan kawan paham tentang materi tersebut,” kata siswi kelas 12 SMAN 1 Bangli, Bali. “Kelompok kami menang. Jadi dapat hadiah hahaha.”
Sedangkan Egel Aka Morgan Prakoso dari Kwarda Jawa Tengah datang ke Saka Bahari hari ini. Di hari sebelumnya dia hadir di tenda SAR; Saka Avignam. “Selain ke Saka Series saya selama tiga hari ke saka yang saya tekuni, yaitu: Saka Widhya Budaya Bakti. Senanglah kak karena jalan-jalan terus. Hahaha.”
Tapi Egel tadi kurang fokus di Saka Bahari karena kepanasan. Ya, cuaca lagi panas. Meski begitu, dia sempat berkenalan dengan peserta dari kwarda lain. “Ini saya lagi bersama peserta dari DKI Jakarta dan Yogyakarta. Senang mendapat kawan baru,” kata Egel melalui telpon.
Bukan hanya Egel, kawan barunya itu pun senang. Nisa pun demikian. Nisa sengaja membawa badge Kwarda Bali. Ketika dia berkenalan di jalan maupun di tempat kegiatan dan dia merasakan senang. Maka mereka saling bertukar badge. “Saya diberitahu oleh kakak senior di Bali untuk bawa badge. Sekitar sepuluh badge sudah terbagi ke peserta dari Kalimantan, Sulawesi, NTB dan Jambi. Saya juga minta nomor HP agar bisa berkomunikasi terus,” ungkap Nisa.
Nisa baru pertama kali mengikuti kegiatan nasional. Jadi dia di Peran Saka mau mengeksplore yang ada dalam kegiatan ini. “Karena tidak semua orang bisa ke sini,” katanya. “Usai kegiatan ini saya belum ke saka lain tapi saya tertarik dengan Saka Kalpataru. Saya mau di Wana Bakti dulu baru nanti ke Kalpataru setelah punya TKK banyak.”
Egel pun baru pertama kali untuk acara yang bentuknya perkemahan di tingkat nasional. Kalau di tingkat provinsi dia cukup sering. Apa harapannya saat sebelum tiba di Peran Saka?
“Menambah wawasan dan menambah relasi, tentunya juga menambah pengalaman,” aku Pramuka Garuda berprestasi ini. “Pas tiba di sini ternyata penuh tantangan dan perbedaan iklim yang drastis. Tiap hari bisa dua kali hujan sehingga ransel carrier basah dan membuat bau tak sedap. Kalau baju aman karena saya masukan ke dalam plastik.”
Walau bagaimana pun situasi dan kondisi, cari teman baru wajib. Karena sadar perlunya menambah teman agar kelak berguna, dan tentu dengan terus berkomunikasi sehingga link persaudaraan bertambah banyak.
Pewarta – Fitri Hariyadiningsih, Andalan Nasional, Komisi Kehumasan dan Informatika
Foto: Egel Aka Morgan Prakoso