
Menteri Pemuda dan Olahraga, Kak Zainuddin Amali mengharapkan agar para Pramuka dapat ikut berperan dalam mengembangkan kepemimpinan. Dimulai dari rumah tangga masing-masing, kemudian baru selanjutnya. Dalam kaitan dengan itu, Menpora mengharapkan agar generasi muda termasuk para Pramuka, dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
Hal itu dikatakan Menpora ketika membuka secara resmi Dialog Pendidikan Kepemimpinan dalam Rumah Tangga untuk anggota Gerakan Pramuka, melalui aplikasi Zoom meeting pada Senin pagi, 27 Juli 2020. Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber yang berkualitas, seperti Kepala BKKBN, Kak Hasto Wardoyo, dan para ahli lainnya.
Kak Zainuddin Amali juga merespon positif keberadaan Gerakan Pramuka yang di tengah pandemi Covid-19 tetap beraktivitas, bahkan membantu upaya-upaya penanganan pemberantasan wabah penyakit tersebut. Secara khusus Menpora mengatakan bahwa Gerakan Pramuka sebagai pendidikan karakter bagi kaum muda amat sejalan dengan Program Prioritas Kemenpora 2020-2024.
Ada 5 program prioritas, dan prioritas ketiga adalah penguatan ideologi Pancasila dan karakter serta budaya bangsa di kalangan pemuda.
Sementara itu, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Budi Waseso, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Ketua Kwartir Nasional/Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika, Kak Berthold Sinaulan, menyambut baik pelaksanaan dialog kali ini.

“Gerakan Pramuka menyambut gembira prakarsa penyelenggaraan acara ini, apalagi dilaksanakan menjelang peringatan Hari Pramuka ke-59 pada 14 Agustus 2020 mendatang. Kami telah menetapkan satu tema besar untuk berbagai kegiatan kepramukaan pada tahun ini, termasuk tema untuk Hari Pramuka ke-59. Tema tersebut adalah Peran Gerakan Pramuka Ikut Membantu dalam Penanggulangan Bencana Covid-19 dan Bela Negara,” kata Kak Budi Waseso.
Ketua Kwarnas menambahkan, sesungguhnya tema tersebut berkaitan dengan apa yang kita bahas dalam dialog kali ini. Pendidikan kepemimpinan pemuda dalam rumah tangga, khususnya peningkatan kesehatan reproduksi pemuda, merupakan bagan penting dalam bela negara.
“Mungkin ada yang bertanya apa hubungannya kesehatan reproduksi dengan bela negara? Pertama, perlu diingat bahwa rakyat yang sehat dan sejahtera merupakan unsur penting bagi kuatnya suatu negara. Kedua, dengan kesehatan reproduksi yang baik, ditambah dengan pengenalan tentang pentingnya keluarga berencana, akan membantu pemuda termasuk tentunya pemudi, untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Dalam gilirannya, masa depan yang lebih baik bagi tiap warga akan membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara kita,” jelas Kak Budi Waseso.
Ditambahkannya pula, kesehatan reproduksi adalah bagian dari kesehatan fisik secara menyeluruh. Dalam situasi saat ini di mana pandemi Covid-19 masih belum dapat dikendalikan seluruhnya, kesehatan fisik dan juga jiwa seseorang berperan penting untuk menjaga imunitas tubuh dalam menghadapi virus corona. Manusia-manusia Indonesia yang sehat, termasuk para pemudanya, akan mampu mengatasi pandemi Covid-19, dan itu pun merupakan bagian dari bela negara yang dilaksanakan para Pramuka.
Pada bagian lain sambutannya, Kak Budi Waseso mengatakan bahwa di lingkungan Gerakan Pramuka sejak cukup lama telah ada Satuan Karya Pramuka Keluarga Berencana yang disingkat Saka Kencana, yaitu salah satu Satuan Karya Pramuka yang merupakan wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
Di sini, para Pramuka – khususnya Penegak dan Pandega – diberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai kesehatan reproduksi. Termasuk menjaga pergaulan yang sehat, tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah, dan menikah setelah cukup umur, tidak menikah dalam usia yang terlalu muda.
“Saya berharap melalui diskusi ini, hal-hal tersebut dapat lebih diperdalam pembahasannya, agar para Pramuka memperoleh pengetahuan yang benar dari pihak yang memang berkompeten,” tegasnya.

Dalam acara yang berlangsung dua hari, 27-28 Juli 2020, bertindak sebagai narasumber adalah Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), lalu CEO Paytren Aset Management, Ayu Widuri, berikutnya Reza Indragiri Amriel yang merupakan ahli psikologi forensik, Dr. H. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, MARS (dokter dan seksolog), psikolog anak Maria Advianti, SP, dan Dr. Nurul Irfan, M.Ag yang merupakan ahli hukum perkawinan.