PRAMUKA.ID – Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (Kwarda Pramuka) Jawa Timur dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur (Jatim) siap bersinergi melakukan revitalisasi Palang Merah Remaja (PMR).
Draft nota kesepahaman (MoU) antara Pramuka dan PMI telah dilaporkan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Mabida. Demikian diungkapkan Ketua PMI Jatim, H Imam Utomo saat menggelar pertemuan dengan Ketua Kwarda Pramuka Jatim, H Arum Sabil, di Kantor PMI Jatim, Jalan Karang Menjangan, Surabaya, pada Kamis (7/7/2022).
Isi draft tersebut secara keseluruhan bertujuan membangun kebersamaan dalam upaya penguatan pembinaan remaja usia sekolah untuk membangun karakter bangsa melalui dua nilai sekaligus, yakni nilai-nilai kepramukaan dan kepalangmerahan.
“Menurut saya, ke depan, ini akan menjadi besar. Karena paling tidak di tiap sekolah ada gugus kepramukaan,” kata Imam Utomo seraya menambahkan, bahwa sebenarnya sejauh ini PMI juga memilki tingkat pembinaan kader di sekolah melalui PMR.
“Mereka dididik menjadi garda terdepan dalam menangani kebutuhan darah,” tandas Gubernur Jatim dua periode itu.
Namun PMR juga harus memiliki kompetensi dan keterampilan dalam menangani tugas kemanusiaan secara komprehensif. Karenanya, PMI Jatim menggandeng Pramuka lewat pembentukan Pramuka-PMR.
Rencananya, penandatanganan MoU sebagai tanda peluncuran program akan digelar saat Hari Pramuka ke-61 pada 14 Agustus 2022. Sedangkan prosesi pencanangan digelar pada Hari PMI, 19 September 2022.
Ruang lingkup sinergi antar dua lembaga tersebut meliputi pelaksanaan, pembinaan dan pengembangan di bidang pelatihan atau pendidikan, kesiapsiagaan bencana dan tanggap darurat serta dukungan tenaga dan logistik.
“Karena kami melihat kesamaan visi dan misi PMI dengan Pramuka,” tandas Imam Utomo.
Sementara itu, Ketua Kwarda Pramuka Jatim Arum Sabil menyambut baik kolaborasi ini. Dia menjelaskan, sinergi antara Pramuka dan PMI akan menghasilkan kekuatan besar.
“Ada kesamaan antara visi dan misi antara PMI Jatim dan Pramuka Jatim. PMI punya satu binaan Palang Merah Remaja dengan tiga fungsi sebagai leadership, support dan educator. Tiga hal ini sama dengan yang kita terapkan di Pramuka,” kata Arum Sabil.
Bagi Arum, aktivitas PMI bukan sekedar mempersiapkan sarana dan prasarana donor darah. Namun secara luas, adalah aksi-aksi kemanusiaan. Seperti pelestarian lingkungan hingga bergerak mewujudkan kemandirian pangan. Aksi-aksi itu dilakukan tanpa menunggu bencana, namun lebih kepada tindakan preventif.
“Kita tidak perlu menunggu bencana untuk melakukan aksi, tapi jaga lingkungan, pelestarian lingkungan ini juga kemanusiaan. PMI dan Pramuka memiliki pemikiran sama mengajak anak-anak untuk berpikir produktif,” tutupnya.
***