PRAMUKA.ID – Kenapa manusia harus mencintai alam? Jawaban dari pertanyaan itu sungguh simple: karena alam mencintai manusia. Cinta alam kepada manusia sungguh besar dan tak memandang bulu. Alam mencintai setiap manusia, sekejam apa pun manusia memperlakukan alam. Ya, seringkali manusia membalas cinta alam dengan perbuatan yang tidak baik.
Setiap saat manusia harus bernafas, manusia juga butuh makan, minum dan pakaian. Pada hakekatnya, manusia membutuhkan segala hal yang vital untuk kehidupannya. Hal-hal penting yang sangat mendasar itu tidaklah bisa hilang dari kehidupan sehari-hari manusia.
Lalu siapakah yang menyediakan udara, makanan, minuman dan pakaian itu? Alam yang di ciptakan oleh Allah SWT /Tuhan YME untuk di kelola dan di manfaatkan oleh umat Manusia. Ya, alam dengan penuh cinta menyediakan semua kebutuhan manusia dengan cuma-cuma.
Manusia tak perlu membayar kepada alam atas udara yang dihirupnya, manusia tak perlu membayar kepada alam atas hewan dan tumbuhan yang dijadikan makanan, manusia tak perlu membayar kepada alam atas air yang diambil dari mata air, manusia tak perlu membayar kepada alam atas kulit hewan atau kapas yang dijadikan bahan pakaian. Alam menyediakannya dengan cuma-cuma dan penuh cinta. Tapi apakah manusia lantas membalas cinta dari alam itu dengan cinta juga?
Ada sebahagian manusia yang membalas cinta alam dengan bentuk cinta pula, namun ada sebahagian lain yang justru membalasnya dengan tindakan atau perilaku yang buruk. Udara yang bersih telah dikotori oleh sebahagian manusia, lewat asap kendaraan atau pabrik, hutan yang rindang ditebangi secara serakah, air telah hilang kejernihannya oleh sampah. Sesungguhnya alam menangis atas perlakuan manusia yang seperti itu. Apakah alam bisa marah? Tidak, justru manusialah yang menanggung akibat dari ulahnya sendiri. Udara kotor menyebabkan manusia terganggu pernafasannya, air yang kotor menyebabkan manusia sakit, hutan yang habis menyebabkan manusia mengalami musibah banjir.
Itulah sebabnya di dalam Gerakan Pramuka diajarkan untuk selalu mencintai alam. Dengan mencintai alam maka keseimbangan ekologis akan terus terjaga, yang pada ujungnya akan memberikan kebahagiaan kepada manusia. Hubungan manusia dengan alam sesungguhnya adalah hubungan yang saling membutuhkan, ada simbiosis mutualisme di dalamnya. Maka jika hubungan itu terganggu akan hilanglah keseimbangan hubungan itu. Itulah sebabnya maka selalu ada kegiatan di dalam Pramuka yang berhubungan dengan alam, agar selalu terjaga rasa cinta antara manusia dengan alam, sambil terus menjaga keseimbangan kehidupan.
Lalu bagaimana dengan konsep menyayangi sesama manusia? Seperti halnya dengan alam, maka hubungan antar sesama manusia juga menjadi sangat penting. Manusia sebagai makhluk sosial pastilah tidak bisa hidup di dalam kesendirian, tanpa membutuhkan orang lain. Hubungan antar manusia bahkan di dalam agama Islam disamakan pentingnya dengan hubungan manusia dengan Tuhan, yaitu dalam ajaran “habluminallah” (hubungan manusia dengan Allah) dan “habluminannas” (hubungan manusia dengan manusia). Allah menyatakan bahwa hubungan manusia dengan Diri-Nya sama pentingnya dengan hubungan manusia dengan manusia lain. Hubungan baik antara manusia dengan Tuhan tak ada artinya jika tidak diimbangi oleh hubungan baik manusia dengan manusia lain. Demikian pula sebaliknya.
Dalam agama lain pasti mengajarkan juga tentang menjaga hubungan yang harmonis, saling mencintai dgn manusia lainnya sebagai sesama makhluk Tuhan. Ikatan hubungan baik antar sesama manusia didasari oleh kasih sayang. Tanpa kasih sayang maka hubungan antar sesama manusia tidaklah bisa berjalan dengan baik.
Ajaran yang ada di dalam Gerakan Pramuka sesungguhnya adalah berangkat dari rasa kasih sayang kepada sesama manusia. Karena sebagai sebuah kumpulan manusia maka Gerakan Pramuka amat menjaga kebersamaan dan kesatuan, dibarengi dengan nilai-nilai kebaikan dan positivisme yang begitu beragam bentuknya.
Maka dengan demikian jelaslah bahwa setiap anggota Gerakan Pramuka diwajibkan mengejawantahkan Darma ke-2 dari Dasa Darma Pramuka di dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan mencintai alam dan menyayangi sesama manusia, setiap anggota Pramuka akan menjadi pribadi yang utuh dan sarat dengan nilai kebajikan.
“Satyaku kudharmakan, Dharmaku kubhaktikan”
***
Tentang Penulis:
*) Muhamad Zarkasih, Andalan Nasional Komisi Bela Negara, dan Ka Pusdiklatda Kwarda DKI Jaya