Rabu (11/11/2020) malam, Komisi Kehumasan dan Informatika kembali melaksanakan rangkaian Webinar Kehumasan. Kali ini bertajuk “Teknik Wawancara di Masa Pandemi Covid-19”, dengan narasumber: Kak Fitri Hariyadiningsih, Andalan Nasional Komisi Humas dan Informatika. Dan bertindak sebagai narasumber Kak R. Andi Wijanarko.
Kak Fitri mengatakan bahwa di masa pandemi seperti sekarang, sebelum kita wawancara harus melakukan berbagai persiapan, antara lain menentukan topik, menghubungi narasumber untuk membuat janji, mencari data tentang sosok yang akan diwawancarai (siapa dan latar belakangnya seperti pendidikan, keluarga, hobi). Buat pertanyaan sesuai angle atau hasil rapat redaksi. Dan pada H-1 kita harus cek semua persiapannya seperti materi, kepastian waktu, perlengkapan dan pendukungnya.
“Pada saat wawancara hal yg perlu diperhatikan penampilan dan waktu/ontime, karena dengan berpenampilan menarik dan tepat waktu narasumber akan merasa dihargai. Selanjutnya, saat wawancara tidak selamanya berjalan sesuai yang diharapkan. Halangan utama adalah diri pewawancara sendiri yang merasa panik dan tidak sabaran. Jika hal tersebut terjadi pewawancara harus segera tenang dan menyimak jawaban narasumber karena dari jawaban-jawaban tersebut bisa timbul pertanyaan lagi. Jadi pertanyaan itu akan berkembang. Setelah wawancara ada satu tahap, yaitu tahap pasca wawancara. Hal yang harus dilakukan adalah mentranslit/dengar hasil dari rekaman ke kertas/laptop. Tandai yang sesuai angle atau yang menarik, mulailah menulis,” ungkap kak Fitri yang pernah menjadi wartawan Kompas Group.
Kak Fitri juga menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pandemi, yakni menyiapkan masker, hand sanitizer, bekal makanan dan peralatannya, perlengkapan ibadah, tissu kering, yang semuanya dimasukkan ke dalam daypack. Dan jangan lupa sebelum dan sesudah wawancara cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir, jaga jarak, tetap menggunakan masker, tidak menyentuh apapun kecuali barang yang kita bawa, Usai wawancara, cuci tangan dengan sabun di air yang mengaĺir. Saat tiba dirumah, semua baju langsung dicuci dan kita mandi.
“Asupan vitamin dan makan tepat waktu. Sebaiknya makan dahulu untuk stamina diri kita. Siapa tahu di lapangan kita harus menunggu berjam-jam. Kita harus disiplin dengan protokol kesehatan agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi,” kata kak Fitri dalam menutup paparannya.
Pada sesi tanya jawab, Kak Parsito dari Kwarcab Banyumas diminta untuk sharing pengalaman. Karena Kak Parsito sehari-hari bekerja di kehumasan Kwarcab Banyumas.
“Menulis berita sudah berjalan dengan baik. Pramuka Penegak dan Pandega selama masa pandemi wawancara dengan telpon atau whatsapp. Mereka kirim berita ke saya. Jika ada yang kurang, saya menambahi. Untuk itu adik-adik memberikan nomor kontak narasumber. Kalau wawancara langsung harus menggunakan protokol kesehatan. Yang ditanyakan hanya simple saja 5W1H. Dengan demikian, memberikan kesempatan kepada pemula untuk menulis, mengajari adik-adik di Kwarran khususnya bidang jurnalistik.”
Webinar yang dibuka oleh Waka Kwarnas/Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika, Kak Berthold berakhir melewati jam webinar. Tampak masih ada yang ingin bertanya. Diakhir acara Kak Fitri memberikan pertanyaan dan yang menjawab dikasih hadiah. Dan yang beruntung mendapatkan masker adalah Kak Wasdiun Brebes, Kak Wanda Fitrianingsih, Kak Parsito Banyumas, Kak OKI Nur Al (kwarcab Banyumas) dan Kak Riska Dwi Saputi (Riau).
Teks: Kak Indah Setyo
Foto: Kak Andi