Ilmu bisa didapat dari mana saja. Di era digital ini, mau tahu sesuatu ya telusuri dunia maya. Kita mengetahui dan dapat memahami apa yang kita cari. Meski begitu, masih terasa perlu mendengar cerita atau pengalaman dari orang lain.
“Menulis Berita Penanggulangan Covid-19” (tingkat dasar) adalah topik yang dibicarakan oleh Kak Fitri Hariyadiningsih di webinar bulan Oktober. Kak Fitri memberitahu cara kita dapat menulis berita. Meski kita tetap di rumah, bisa lho menulis berita. Pertama, membuka website resmi tentang kesehatan atau penanggulangan Covid-19. Kita bisa menulis dengan mencantumkan sumber berita tersebut.
“Dengan cara itu, berita yang kita tulis informasinya benar. Bukan hoax,” kata Kak Fitri.
Kedua, melakukan wawancara. Kita bisa bertanya secara tertulis atau menelpon. Wawancara tertulis dapat dilakukan melalui email dan whatsapp. Jika dengan menelpon dapat melalui whatsapp juga agar gratis.
Jika terpaksa harus ke luar rumah untuk meliput ke tempat peristiwa/kejadian, kita harus patuhi Protokol Kesehatan.
“Masker bawa beberapa ya. Jika liputannya lama hwndaknya membawa bekal dan perlengkapan pribadi. Contoh, bawa air minum sendiri,” Kak Fitri mengingatkan.
Sebenarnya kita tidak melakukan liputan tetap bisa menulis berita. Tapi ya… tidak dapat cepat sesuai harapan kita. Karena kita tergantung nara sumber yang mungkin masih sibuk di lapangan atau sedang lelah.
Untuk dapat menulis kita perlu motivasi diri, keyakinan kalau kita bisa menulis, dan terpenting juga harus Kepo (Knowing Every Particular Object).
“Karena kita jadi pengin tahu hal dengan detail. Pertanyaan yang timbul di benak kita harus dapat terjawab,” jelas Andalan Nasional Komisi Kehumasan dan Informatika.
Menulis itu rumusnya adalah 5W +1H. Who, what, where, when, why dan how. Tulisan kita tentang penanggulangan Covid-19 harus positif. Berita harus benar (bukan hoax) dan bisa dipercaya. “Tulisan tidak melulu kesehatan lho. Kita bisa menulis profil orang yang mampu bertahan hidup di masa pandemi. Pun bisa tentang ketahanan pangan. Intinya, tulisan yang memberi semangat dan inspirasi kepada yang membacanya.”
Teks & Foto: Kak Bintang