Belum lama ini terjadi banjir bandang di Sukabumi, Jawa Barat. Mengetahui itu Pramuka Peduli sebuah gudep tergerak untuk menolong. Dasa Darma kedua biasa mereka laksanakan di Jakarta, setiap ada kebakaran, langsung koordinasi dengan “pemilik wilayah” dan sukarela membantu.
Di masa pandemi mereka tetap siap sedia dan selalu sigap. Mereka ini adalah Barisan Relawan Dwara Ambara (BALARA) Gudep 01.167-01.168 Jakarta Selatan.
Pada 26-28 September 2020 Balara mengadakan kegiatan psikososial di Posko Kebencanaan Banjir Bandang Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari ini bertempat di tiga titik posko. Posko pertama di Kampung Bantar, Desa Parungkuda, Kecamatan Cidahu. Posko kedua di Kampung Nyangkowek, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug. Dan, posko ketiga di Kampung Cibuntu, Desa Cimelati, Kecamatan Cicurug,” kata Kak Dedy Supriyadi, pembina pramuka gudep tersebut. “Kami memberikan psikososial kepada anak-anak yang menjadi korban dari banjir bandang. Kami bersama komunitas lainnya. Jadi kami berkolaborasi dengan komunitas dongeng dan relawan lainnya.”
Kolaborasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Anak-anak di sana berkumpul untuk bermain bersama, mendengarkan cerita atau dongeng dari relawan, bahkan melakukan senam bersama. Mereka tertawa ceria bersama relawan.
Personil Balara yang terjun ke lokasi memang hanya empat orang. Namun mereka senang melakukan hal itu karena sebagai bahan pembelajaran dan berlatih dalam hal kebencanaan. Apa yang mereka lakukan dapat ditularkan kepada teman Pramuka di gudep mereka.
“Selain itu juga, kami memberikan sosialisasi penerapan protokol kesehatan seperti 3M: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak. Oh iya, kami juga membagikan masker,” kata Kak Dedy. “Dengan terjun begini, kami menambah ilmu dan pengalaman dalam penanganan kebencanaan yang dalam ruang lingkup lebih besar.”
Teks: Kak Fitri H.
Foto: Kak Dedy S.