Warta Pramuka
Sabtu, 10 Mei 2025
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin
No Result
View All Result
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin
No Result
View All Result
Warta Pramuka
No Result
View All Result

Mengenal Ultralight Backpacking

oleh Kak Hendry Risjawan

pramuka.id
Selasa, 17 Jan 2023
/ Opini
Telah dibaca 6930 Kali
Mengenal Ultralight Backpacking

Ilustrasi

Share on FacebookShare on Twitter

Pengertian Ultralight (ultra-light) = ultra biasa dipakai sebagai awalan untuk menyatakan lebih/level atas, sedangkan Light (easy to lift, little weight) berarti mudah diangkat atau ringan, kalau di gabung terjemahan yang mendekati adalah Sangat Ringan.

Adapun pengertian Hiking ( hike : wall in hilly area; go hillwalking; walk long distance) = berjalan di area berbukit dalam rute yang panjang , dalam bahasa Indonesia biasa di sebut mendaki.

BACA JUGA

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab

Jadi secara harfiah Ultralight Hiking ( UH)/ Ultralight Backpacking berarti teknik melakukan kegiatan di alam bebas dengan membawa peralatan dan perbekalan yang lebih ringan tanpa meninggalkan prosedur keselamatan (safety procedure) selama berada di alam bebas. Ada juga yang membatasi dengan beberapa istilah lightweight hiking yang kesemua definisi tersebut berdasarkan pada berat dasar (baseweight) yang ditetapkan/disepakati.

Ketika kita nanti sudah tua, ketika fisik sudah tidak seperti saat masih muda, namun kita masih ingin beraktifitas seperti mendaki gunung, tentu kita akan mengatur strategi, seiring dengan pengalaman dahulu yang pernah kita tahu tentang mendaki gunung, tentu kita akan memilih gear atau perlengkapan gunung yang lebih ringan dan simpel.

Dalam UL hiking dan backpacking terdapat dua istilah utama, yaitu Base Weight dan Worn Items. Base Weight adalah berat peralatan yang terdapat di dalam tas yang akan kita bawa.

Sedangkan Worn Items adalah perlengkapan atau pakaian yang kita kenakan pada saat akan melakukan perjalanan, seperti celana, baju, baselayer, sepatu, kaos kaki, topi, trekking pole. Dari sini terdapat gambaran, yang menjadi pembeda antara perjalanan konvensional dengan UL hiking adalah pada UL hiking terdapat batasan berat perlengkapan yang akan dibawa (base weight).

Lalu pertanyaannya, berapa batas maksimal standar UL dari berat perlengkapan yang harus kita bawa (base weight)? Berat keseluruhan peralatan dan perlengkapan di dalam tas yang akan kita bawa tidak melebihi dari 4,5 kg. Berat maksimal itu tidak termasuk dengan worn items (pakaian yang dipakai) dan juga berat air, logistik, dan bahan bakar.

Yang perlu diperhatikan adalah base weight hanya mengacu pada berat peralatan dan perlengkapan saja. Untuk air, logistik, dan bahan bakar yang sifatnya dihabiskan (consummables), tidak termasuk dalam perhitungan berat UL atau base weight. Dibawah ini peralatan dan perlengkapan perjalanan di alam terbuka yang umumnya wajib dibawa.

Yang pertama Tas, Shelter (tarp/tenda, pasak, extra guyline, floor/footprint), Sleepng system (sleeping bag, sleeping pad). Lalu alat masak dan makan (cooking set, kompor, windshield, sendok, garpu, pisau, berat bersih botol bahan bakar/tanpa fuel). Alat minum (botol/waterbladder, jerigen, cup/mug). Lalu Apparel (baju ganti atasan dan bawahan, jaket insulasi down/sintetik/polar, kaos kaki cadangan, sarung tangan, jas hujan).

Selanjutnya peralatan navigasi (peta topografi, kompas analog/digital berupa aplikasi, alat tulis, buku), Alat P3K dan Survival kit, Alat elektronik (headlamp, baterai cadangan, handphone, powerbank, lampu tenda). Dan lainnya misalnya sekop lipat untuk bikin cathole saat ingin BAB maupun untuk mengubur sampah organik.

Optimalakan barang bawaan agar bisa disebut ultralight hiking dengan cara multifungsionalitas: satu item dengan fungsi ganda/ banyak. Contoh: Trekking pole sebagai tiang tarp, matras jadi frame tas, pakaian dimasukkan ke dalam stuff sack jadi bantal, tas frameless jadi pelapis anti dingin buat kaki, jas hujan 3-in-1 bisa jadi ponco, flysheet, sama footprint.

Multifungsionalitas gear adalah cara yang paling murah, kalau dana Anda tak terbatas yang suka cara pintas bisa langsung beli gear terbaru yang menggunakan material dan desain mutakhir dengan bobot yang paling ringan di kelasnya.

Bagaimana dengan berat Ultalight masing-masing gear? Bukan masalah di beratnya tetapi rasio antara berat dan kapasitas (tas dan shelter), lalu antara berat dan performa di suhu dingin (sleeping bag). Sebagai contoh:

  • Ada dua tas dengan berat sama: 500 gram, tapi yang pertama kapasitasnya 37 liter, satunya lagi hanya 10 liter, yang UL tentu yang pertama.
  • Dua tenda kapasitas 2P: Kalau yang pertama beratnya 1500 gram, sedangkan yang kedua hanya 1100 gram, tentu yang UL yang kedua.
  • Ada dua sleeping bag dengan berat sama: 600 gram, yang pertama tahan di suhu 15°C, satunya lagi tahan di suhu 5°C. Tentu yang UL yang kedua.

Patokan yang sama juga berlaku untuk gear lain, intinya: Yang teringan di kategorinya masing-masing. Berat ini pun dinamis mengikuti perkembangan teknologi dan desain, sebagai contoh tenda UL 2P beberapa tahun lalu beratnya 1.5 kg, sekarang yang di bawah 1 kg sudah ada.

Tips Ultralight Hiking Bagi Pemula
Untuk pemula seperti saya juga, mengenal beberapa hal pokok dalam Ultralight Hiking penting agar kita tidak keliru dalam menerapkan sistem UL ini.

Ultralight Hiking bersandar pada beberapa prinsip :

  1. Ketahui berat bawaaan, gunakan timbangan yang akurat, silahkan beli offline ataupun online
  2. Fokus pada item yang mendominasi beratnya terlebih dahulu, terdiri dari 3 barang atau “The Big Three”, yaitu Tas (pack), Tenda ataupun Tarptent (Shelter), Kantong Tidur (Sleeping Bag/SB). Belilah yang paling ringan yang anda mampu.
  3. Bertanya pada rekan yang baru saja naik gunung, apa saja peralatan mendaki gunung yang terpakai, dan apa peralatan yang tidak terpakai saat naik gunung. Apakah kita memerlukannya barang-barang tersebut, kalau tidak dibutuhkan tinggal di rumah saja. Kita cari versi peralatan mendaki yang lebih kecil dan lebih ringkas tetapi mempunyai peforma dan fungsi yang sama.
  4. Pilihlah perlengkapan yang mempunyai fungsi banyak atau multifungsi, sehingga bawaan menjadi lebih sedikit.

THE BIG THREE
Iya, kita awali dengan fokus ke tiga hal yang dominan beratnya, yaitu :

Tas (pack)
Pernah menggendong keril dengan ukuran 60 litter up ? kalau kondisi isi berat sih..wajar, tapi kondisi kosongpun rasanya kok berat, hal tersebut yang saya rasakan juga, mungkin saatnya tas saya ganti.

Tapi ingat jangan asal ganti tas yang ringan, ehh..ternyata tidak nyaman dipakai, apalagi ternyata kapasitas kurang untuk membawa semua perlengkapan gunung yang dibutuhkan.

Komponen-komponen tas sehingga bisa nyaman di punggung seperti backsystem, torso yang pas, shoulder strap, chest strap, dan hip belt. Untuk contoh tas ultralight lokal bisa di baca di Gear , misalnya tas ukuran 35-40 liter dengan berat kosong 400-500 gram sudah lumayan ringan dibanding daypack mungkin cuma 30 liter berat kosongnya hampir 1 kg.

Terus kalau sudah baca gear review, berarti selesai sudah tulisan ini he he..karena di file grup sudah ada semua penjelasannya, ada tips untuk yang baru kenal ultralight (pemula), ada DIY perlengkapan bagi yang budgetnya terbatas. Atau sedikit saya lanjutkan saja melengkapi “the big three.”

Tenda/ shelter
Rata-rata di grup IUB kategori tenda UL adalah yang di bawah 1 kg beratnya untuk kapasitas 1 person. Jadi kalau ada tenda berat 1,5 kg dengan kapasitas 2 person, maka kita naik gunungnya 2 orang, terus kita bagi bawa tendanya agar masing-masing membawa komponen tenda kurang dari 1 kg.

Bagaimana ribet tidak? Kalau tidak di bagi, berarti beli tenda kapasitas 1 person dengan berat di bawah 1 kg, kalau ada tapi mahal , coba hijrah ke tarptent.

Tarptent menurut saya lebih ke unsur seni seperti seni melipat kertas he he…,selain itu juga ringkas karena tidak memakai frame seperti tenda. Untuk bentuk misal piramid, tiang di tengah bisa memakai track pole ( tongkat untuk berjalan) ini menerapkan multifungsi dari perlengkapan yang kita bawa mendaki.

Rata-rata berat tarptent di bawah 1 kg, misal 650-800 gram. Tarptent dengan bahan nylon atau sinylon harganya masih terjangkau di bawah 700 ribuan atau bahkan ada yang di bawah 500-ribuan tergantung kelengkapan dari produsen merk tersebut.

Sleeping Bag Ultralight
Ini bener-bener tips yang sulit untuk pemula seperti saya, walaupun hanya ganti 3 komponen saja, tapi harganya lumayan he he.. ( kantong pelajar dan pekerja gaji pas- pasan) terutama SB ini, harus cari yang inner (isinya) down (bulu), harganya ya masih di bawah 1 jutaan sih.

Tapi sampai sekarang sayapun belum sempat punya uang untuk membelinya ha ha…, harga paling 600-700 ribuan. Alhasil kalau yang tipis budgetnya terpaksa memakai SB yang isi dakron (lumayan ringan) terus agar hangat bahkan bisa sampai gerah di dobel dengan emergency thermal blanket (selimut alumunium biasa dipakai ketika darurat agar tidak hipotermia).

Kekurangannya karena yang murah tidak breathable akhirnya jadi gerah sendiri. Sebagai penutup saya hanya sampaikan bahwa mengenal UL Backpacking bukan berarti kita terus merasa lemah, tidak kuat membawa kulkas dua pintu, tapi lebih ke bagaimana strategi, manajemen perlengkapan, meringkas bekal, bahkan kita jadi lebih mandiri karena semua perlengkapan disiapkan memang untuk support pendakian, setidaknya untuk diri kita sendiri.

Tentang Penulis : Kak Ir. Hendry Risjawan, M.T., Andalan Nasional Komisi Aset dan Usaha. Trainer, Spiritual Motivator, Mind Therapist dan Life Coach yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang Training & Development.
Kata Kunci: artikelbackpackingpramukasafety procedureultralight
Sebelumnya

Sebagai Bentuk Evaluasi dan Penyusunan Program Kerja, DKC Majalengka Gelar Sidparcab

Sesudahnya

Peduli Terhadap Sesama, Kwarcab Majalengka Beri Santunan kepada Dik Mila

Warta Terkait

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia
Opini

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab
Opini

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab

“Dispuanko Triangle” Metode Efektif dalam Menunjang Keberhasilan Membina Pramuka Penegak
Opini

“Dispuanko Triangle” Metode Efektif dalam Menunjang Keberhasilan Membina Pramuka Penegak

Opini

Merawat Pramuka Berjiwa Pancasila

Level Tertinggi Dedikasi Pembina Pramuka: Menjadi Pamong Saka
Opini

Level Tertinggi Dedikasi Pembina Pramuka: Menjadi Pamong Saka

Pramuka, Belajar Memanusiakan Manusia
Opini

Pramuka, Belajar Memanusiakan Manusia

Next Post
Peduli Terhadap Sesama, Kwarcab Majalengka Beri Santunan kepada Dik Mila

Peduli Terhadap Sesama, Kwarcab Majalengka Beri Santunan kepada Dik Mila

Pramuka SMA Negeri 2 Mesuji Makmur Selenggarakan Pengembaraan Bantara

Pramuka SMA Negeri 2 Mesuji Makmur Selenggarakan Pengembaraan Bantara

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WartaTerbaru

Sekjen WIUSY Tinjau Persiapan World Muslim Scout Jamboree Di Indonesia

Sekjen WIUSY Tinjau Persiapan World Muslim Scout Jamboree Di Indonesia

82 Peserta Ikuti Perkemahan dan Pengukuhan Saka Kalpataru Jakarta Barat

82 Peserta Ikuti Perkemahan dan Pengukuhan Saka Kalpataru Jakarta Barat

Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar 2025: Mencetak Pembina Unggul Untuk Jakarta Kota Global

Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar 2025: Mencetak Pembina Unggul Untuk Jakarta Kota Global

Pengurus Gerakan Pramuka Kwarran Kedungjati Dilantik

Pengurus Gerakan Pramuka Kwarran Kedungjati Dilantik

Kwarnas Hadirkan Semangat Kemanusiaan Lewat Donor Darah

Kwarnas Hadirkan Semangat Kemanusiaan Lewat Donor Darah

Opini Kakak

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia
Opini

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab
Opini

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab

“Dispuanko Triangle” Metode Efektif dalam Menunjang Keberhasilan Membina Pramuka Penegak
Opini

“Dispuanko Triangle” Metode Efektif dalam Menunjang Keberhasilan Membina Pramuka Penegak

Opini

Merawat Pramuka Berjiwa Pancasila

Warta Pramuka

PRAMUKA.ID merupakan laman khusus Warta Gerakan Pramuka yang dikelola oleh Kwartir Nasional untuk mempublikasikan informasi dari seluruh anggota Gerakan Pramuka. #SetiapPramukaAdalahPewarta

  • Kebijakan Privasi
  • Warta Pramuka

© 2024 Warta Gerakan Pramuka

No Result
View All Result
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin

© 2024 Warta Gerakan Pramuka