Virus Corona masih “menghantui” kita. Kegiatan kepramukaan bisa tetap berlangsung asalkan sesuai dengan Protokol Kesehatan.
Begitu pula yang dilakukan oleh Saka Tarunabumi Kwarcab Kota Semarang, Jawa Tengah. Di kantor kwarcab ada lahan yang diubah jadi kebun. Lahan yang diubah itu luasnya sekitar 300 m2. Sudah beberapa kali mereka panen tomat, terong dan cabai. Ada juga tanaman lain.
Empat anggota Saka Taruna Bumi Kwarcab Kota Semarang ingin belajar lagi. Dengan dibimbing Ketua Saka mereka menanam Okra warna hijau. Kenapa tanam pohon Okra?
“Untuk latihan dalam berkebun. Selain itu kami menanam 3 tanaman pokok: cabe, terong, tomat. Ini sebagai tanaman tambahan. Benih Okra diberikan oleh Dinas Pertanian saat pengadaan kebun untuk lumbung pangan,” kata Kak Nanang Ali Mahmudin, ketua Saka Tarunabumi Kota Semarang.
Setelah bibit ditanam, tiga minggu kemudian sudah bisa menikmati hasilnya. Mereka memetik buah yang muda. Tidak semua buah Okra dipetik, “Karena ada yang sengaja kami tua kan sampai kering di batang pohon. Itu untuk kebutuhan biji guna pembenihan,” jelas Kak Nanang. “Satu pokok tanaman pada tunas bisa mencapai 3 bunga bakal buah dan sangat mudah asal terkena sinar matahari maksimal.”
Adakah kesulitan dalam menanam Okra?
“Hingga saat ini kesulitan sangat minim sekali. Ada beberapa tanaman yang di polibag kurang maksimal dalam mendapat cahaya matahari. Jadinya terkena beberapa jamur pada buah dan daun. Solusinya, kami pindahkan ke tempat yang maksimal dalam pencahayaan. Jadi, kami tidak sampai menggunakan obat karena jamur sudah hilang sekitar satu minggu dari pemindahan.”
Peserta didik merasa bahagia. Mereka menanam, merawat dan memanen. Melihat pohon berbunga senangnya tidak terhingga. Hm, apalagi bunga tanaman Ikra itu indah dipandang. Ketika bunga berubah menjadi buah, bahagianya bertambah. Hm… apalagi jika tidak ada satu pun bunga yang gugur.
Tapi mereka juga bingung. Lho? Karena belum tahu cara memanfaatkan buah Okra. Sekarang, mereka tahu karena rajin mencari informasi tentang tanaman Okra.
Manfaat Buah Okra
Tanaman Okra (Lady’s Fingers) ini yang saya lihat di pasaran ada dua jenis: merah dan hijau. Buah yang hijau atau merah, sama-sama bagus untuk tubuh kita. Pengalaman saya menanam tanaman yang juga dikenal dengan nama Bendi, Kacang lendir, atau Bamia ini ada lendirnya.
Ketika saya memetiknya dengan tangan, terasa saya menyentuh lendir. Buah Okra yang muda mudah dipetik. Tua sedikit saja, harus menggunakan benda tajam. Jika menanam Okra, akan muncul serangga yang suka di sana.
Buah Okra muda bisa dimakan langsung. Rasanya seperti memakan cabai hijau. Buahnya bisa ditumis atau sayur lain. Bila ditumis, masak bumbunya dahulu. Sudah matang baru masukan irisan buah Okra.
Buah Okra jika dipotong langsung mengeluarkan lendir. Tanaman sayuran ini bisa untuk obat. (Manfaatnya silahkan klik google). Ada pengalaman tentang manfaat buah ini. Contohnya, adik kandung saya. Ibu jari jempol adik saya tidak dapat bergerak sendiri. Untuk bergerak harus dibantu oleh jari lain. Setelah meminum air rendaman buah Okra alhamdulillah sebulan kemudian ibu jarinya bisa bergerak sendiri (sudah normal).
Caranya:
- Ambil 3 atau 4 Buah Okra yang sudah dicuci bersih dengan air matang.
- Potonglah menjadi 3-5 potong.
- Masukan ke tumbler atau gelas besar yang sudah diisi air matang.
- Diamkan 4-5 jam di dalam kulkas.
- Minumlah seperti kita minum air putih.
Jika didiamkan, di dalam air itu ada lendir. Minum saja… di lidah seperti jeli, tidak perlu dikunyah karena ampas Okranya tidak dimakan. Jika sudah habis, tuang air matang lagi. Hal itu bisa direfil 3-4 kali.
Teks: Kak Fitri Hariyadiningsih (Pembina Gudep 12.014 Kwarcab Lampung Utara)
Foto: Kak Nanang