PRAMUKA.ID – Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur Kak H. M. Arum Sabil, S.P., S.H. Melantik Penjabat Bupati Bondowoso Kak Mohamad Hadi Wawan Guntoro, S.STP., M.Si., CIPA sebagai Ketua Majelis Pembimbing Satuan Karya Pramuka Rintisan Praja Wibawa dan Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Bondowoso pada Kamis (29/8/2024) di Pendopo Raden Bagus Asra Kabupaten Bondowoso.
Kak Arum mengukuhkan sekaligus sebagai tanda lahirnya Satuan Karya Pramuka Rintisan Praja Wibawa Tingkat Daerah Jawa Timur. Saka ini dibawah naungan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur.
Saka Rintisan Praja Wibawa masih satu-satunya di Indonesia, lahir dari Jawa Timur, yang diharapkan mampu berdiri di seluruh wilayah di Indonesia dengan disahkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Dalam sambutannya Kak Arum mengingatkan sesuai undang-undang no 12 tahun 2010 bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertugas membimbing, mendukung, dan memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan kepramukaan secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
Majelis pembimbing dalam hal ini Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur sekaligus Penjabat Bupati Bondowoso harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap Gerakan Pramuka.
Kwarda Jatim mengajak anggota Gerakan Pramuka untuk terlibat aktif dalam program pramuka produktif, khususnya dalam bidang perkebunan, perikanan, dan pertanian.
Program Pramuka Produktif merupakan sebuah upaya untuk membangun SDM dan kualitas anggota Gerakan Pramuka untuk siap menghadapi tantangan persaingan dunia.
Sebuah semangat yang tidak akan pernah padam bagi anggota Gerakan Pramuka, untuk terus menjadi manusia Pancasila. Pancasila adalah pegangan hidup Way Of Life, bagi warga Negara Indonesia.
Kemudian Kak Arum Sabil menceritakan mengapa negara Libya yang memakmurkan masyarakatnya, mandiri, bisa jatuh berkeping-keping hingga terjadi perang saudara. Itu karena tidak ditanamkan sejarah pada bangsanya.
Selanjutnya Kak Arum menceritakan perang antara Ukraina dan Rusia. Dari sana dapat diambil pembelajaran bahwa tidak cukup tentara hebat dalam perang dan senjata canggih, namun bangsa harus dibekali dengan fisik, mental, dan psikologis yang kuat.
Kak Arum juga menceritakan kisah Presiden Soekarno dan Presiden Yugoslavia. Menurut para ahli sejarah, diantara Indonesia dan Yugoslavia, yang paling berkemungkinan pecah atau mengalami disintegrasi adalah Indonesia.
Namun, pada akhirnya, bangsa Yugoslavia pecah menjadi tujuh negara. Bangsa Indonesia lebih kuat karena memiliki pegangan hidup Pancasila yang menyatukan penduduknya.
Yugoslavia dengan kekuatan dan ketangguhan tentaranya, pada akhirnya telah hilang dari peta dunia. Bangsa Indonesia dengan Pancasila, sampai saat ini terus tegak berdiri dengan berbagai suku, ras, budaya, bahasa dan agama.
Inilah pentingnya Pancasila untuk menjaga NKRI, dan disinilah pentingnya gerakan pramuka untuk menumbuh suburkan manusia-manusia Pancasila.
Kak Arum Sabil mengapresiasi kinerja Kak Mohamad Hadi Wawan Guntoro dalam memimpin Kabupaten Bondowoso. Semoga Gerakan Pramuka juga semakin maju dan berkembang.
Pewarta: Humas Kwarda Jatim
Editor: Pusdatin Kwarnas