Pekanbaru – Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Riau, kak Kasiarudin SH memberikan apresiasi atas pelaksanaan upacara pelantikan calon Siaga ke Siaga Mula dan Pelantikan calon Penggalang ke Penggalang Ramu yang diadakan oleh Gugusdepan Kota Pekanbaru 08-001 dan 08-002 Universitas Riau.
Upacara pelantikan ini menandakan proses pendidikan kepramukaan di Gudep Unri berjalan untuk semua golongan mulai dari Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega. Gudep Unri menjadi satu-satunya Gudep Perguruan Tinggi yang menjadi Gudep lengkap.
Apresiasi ini diberikannya saat membuka kegiatan pengenalan Pramuka Perguruan Tinggi (KP3T) di ruang Siak Sri Indrapura, lantai 4 Rektorat Unri, Sabtu (2/9/2023).
Ia mengaku sangat senang dan bahagia menyaksikan upacara pelantikan, dimana setiap orang tua langsung memasangkan tanda kecakapan umum (TKU) kepada anaknya.
Sebanyak 16 Pramuka Siaga mengikuti Upacara Pelantikan Calon Siaga ke Siaga Mula dan 2 Pramuka Penggalang mengikat Upacara Pelantikan Calon Penggalang ke Penggalang Ramu.
Ketua Kwarda menyampaikan pilihan orang tua mempercayakan Gerakan Pramuka sebagai pilihan pendidikan non formal anak-anaknya sudah tepat.
“Para orang tua sudah tepat memilih Pramuka untuk anak-anaknya. Karena pendidikan formal tidak cukup perlu didukung dengan pendidikan non formal,” kata kak Ilal sapaan akrabnya.
“Pendidikan Pramuka menambah, tidak hanya sebagai komplemen tapi juga suplemen terhadap pendidikan formal,” jelasnya.
Beliau menambahkan Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang terpercaya, diakui oleh pemerintah yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI nomor 238 tahun 1961 dan diperkuat dengan Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
Beliau berpesan kepada para orang tua agar memberikan dukungan dalam pengisian SKU oleh anak-anak.
“Bapak/Ibu, anak-anaknya yang ikut Pramuka, mohon kerjasama untuk mengisi Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU)” pesannya.
Beliau menjelaskan pendidikan kepramukaan adalah pendidikan karakter. Gerakan Pramuka memiliki metode, kurikulum, pembina yang memiliki kompetensi dan sertifikasi.
Ia mengucapkan terimakasih kepada Kakak-kakak Pembina Pramuka di Unri yang telah mengajak anak-anak menjadi anggota Pramuka.
Ia kembali menegaskan bahwa para orang tua tak salah mempercayakan anak-anaknya memilih mengikuti kegiatan Pramuka, pendidikan di luar sekolah dan di luar lingkungan keluarga.
“Sekali lagi terimakasih atas partisipasi, kepercayaan anak-anak. Hari ini saya melihat dan menyaksikan suatu kegiatan yang bahagia dan menyenangkan, orang tuanya yang langsung memasangkan tanda kecakapan umum (TKU),” kata kak Kasiarudin.
Dia juga bersyukur Pramuka menjadi kegiatan di Unri. “Sekali lagi terimakasih Unri, salam sama Rektor. Optimalkan potensi yang ada untuk anak-anak kita. Terimakasih Kakak-kakak Pembina, mereka tidak digaji, mereka sukarela,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang Pembina Satuan Gudep Kota Pekanbaru 08-001 kak Jubahrudin menyampaikan proses adik-adik Pramuka hingga dilantik menjadi Siaga Mula dan Penggalang Ramu.
“Proses mengisi Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) hingga dilantik kurang lebih 8 bulan lamanya” kata kak Jubahrudin.
Ia menjelaskan Pramuka siaga dan penggalang mengisi SKU selama 8 bulan lamanya. Setiap anak berbeda-beda dalam pengisian ada yang sudah 4 bulan telah menyelesaikan SKU namun ada juga yang membutuhkan waktu 8 bulan.
Latihan di laksanakan setiap dua kali dalam sebulan di Bumi Perkemahan Muchtar Lutfi Universitas Riau dan ada juga di lokasi yang berbeda menyesuaikan dengan tempat.
“Secara aturan yang sudah menyelesaikan SKU sudah bisa di lantik.Namun karna ini angkatan pertama permintaan oleh orang tua juga untuk di lantik secara bersama-sama, ” tambah Kak Juju sapaan akrabnya.
Dalam melaksanakan pembinaan bagi Pramuka Siaga dan Penggalang Juju dibantu Pembina yang lain yakni kak Fera Ristiani kemudian dari anggota Ambalan dan Racana yakni Riza Prastiwi, Adelia, Roky Putra Eldin, Ahmad Shopian dan Safitri Handayani.
Penulis : kak Irwan Yuliadi (Humas Kwarda Riau)
Editor : kak Sri Lestari
@ap