Masa pandemi ini dapat membuat orang kreatif. Ada yang tiba-tiba jadi pedagang, ada yang jadi menanam sayuran atau beternak. Nah, di bidang seni, muncullah lagu atau puisi baru.
Remy Silado menjadi ketua panitia Antologi Puisi Corona Wartawan. Dia dan timnya memilih puisi yang masuk ke panitia, sejak bulan April 2020 untuk dijadikan buku puisi khusus corona wartawan-penyair.
Setelah melakukan kurasi dari sekian ratus puisi dan mengumpulkan secara lengkap: puisi, riwayat hidup (yang cocok dengan wartawan-penyair) dan foto (yang tak melanggar hak cipta), akhirnya berhasil memilih 99 puisi karya wartawan-penyair, yang terdiri 97 karya wartawan-penyair hasil seleksi dengan kurator tunggal budayawan Remy Sylado, dan 2 penyair “undangan khusus” yaitu Sutardji Calzoum Bachri dan Kiai Haji Mustafa Bisri (Gus Mus).
Dari sekian puisi itu ada dua puisi yang ditulis oleh dua tokoh Pramuka, yang juga wartawan. Kedua tokoh Pramuka itu adalah Kak Parni Hadi (wartawan Kantor Berita Antara dan Wakil Ketua Kwarnas 2003-2008) serta Kak Berthold Sinaulan (wartawan Suara Pembaruan dan Pemred Majalah Pramuka serta Wakil Ketua Kwarnas 2018-2023). Keduanya juga membidangi Kehumasan di Kwarnas Gerakan Pramuka. Kak Parni Hadi menampilkan puisi berjudul “Corona, Kita Bersaudara”, sedangkan Kak Berthold Sinaulan dengan puisi “Aba-aba Adab”.
“Motivasi saya ikut ini, ingin membantu mencatat dokumentasi tentang kejadian luar biasa ini melalui puisi. Sekaligus mengupayakan perhatian masyarakat tentang betapa berbahayanya virus ini dan kita perlu mengikuti arahan protokol kesehatan sebaik mungkin,” kata Kak Berthold Sinaulan.
Teks: Fitri H.