Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada Sabtu, 6 Juni 2020, sekitar pukul 13.00 – 15.00 WIB melakukan silaturahmi daring dengan para pengurus Gugusdepan Luar Negeri.
Pertemuan perdana Kwarnas dengan pengurus Gugusdepan Luar Negeri di seluruh dunia itu dilakukan melalui platform Zoom Meeting.
Pertemuan dipimpin oleh Kak Ahmad Rusdi, Wakil Ketua Kwarnas / Ketua Komisi Kerjasama Luar Negeri yang juga Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Thailand.
Turut hadir beberapa Andalan Nasional, yakni Kak Laiyin Nento yang sekaligus menjadi moderator, juga ada Kak Brata, Kak Henny, serta Staf Kwarnas Kak Deden, Kak Suparty, dan Kak Nauli.
Sementara itu pengurus Gudep Luar Negeri antara lain hadir dari Perwakilan RI di Bangkok, Songkhla (Thailand), Cairo (Mesir), Davao (Filipina), Jeddah, Mekkah, Riyadh (Arab Saudi), Kota Kinabalu Sabah, Kuala Lumpur, Serawak (Malaysia), Singapura, serta Tokyo.
Secara bergilir semua mendapat kesempatan untuk menyampaikan laporan singkat mengenai kondisi Gugusdepan di pangkalan masing-masing.
Dalam pertemuan tersebut tergambar bagaimana dukungan yang didapat dan tantangan yang ditemui setiap gudep yang berbeda-beda.
Mereka menyampaikan beberapa hal kepada Kwarnas diantaranya permintaan untuk Surat Pengesahan Gugusdepan untuk yang belum kunjung diterima, dukungan media latihan, atribut yang sulit didapat di negara setempat, dan permohonan untuk peningkatan kapasitas para pembina melalui kursus Pembina baik melalui Kursus Mahir Dasar (KMD) maupun Kurus Mahir Lanjutan (KML), serta penghargaan bagi para Pembina Gudep Luar Negeri.
Sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Gugusdepan yang berada di Perwakilan RI dibina langsung oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Pertemuan ini juga menjadi momentum awal untuk meningkatkan kontribusi Kwarnas, khususnya di periode kepemimpinan Kak Budi Waseso dalam mendukung perkembangan Gudep Luar Negeri sesuai semangat Dasakarya.
Dalam kesempatan tersebut Kak Ahmad Rusdi juga sekaligus berpamitan kepada masyarakat Indonesia, khususnya anggota Pramuka, di Thailand. Mengingat tugasnya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Thailand akan berakhir pada 1 Juli 2020 dan kembali ke Indonesia.
“Saya berharap, Gudep di Bangkok tetap aktif meski saya sudah tidak ada. Kebetulan saya juga diberi tugas memberi pembekalan untuk sejumlah calon duta besar. Kesempatan tersebut akan saya gunakan untuk menyampaikan kepada mereka mengenai pentingnya kegiatan kepramukaan untuk WNI, khususnya anak muda, yang tinggal di negara-negara sahabat. Jadi yang sudah ada Pramuka agar semakin ditingkatkan, dan yang belum ada atau belum aktif, agar bisa diaktifkan,” ujar Kak Rusdi.
Lebih lanjut, Kak Rusdi juga menanggapi semua permintaan atau keluhan dari para pengurus Gudep luar negeri. Menurutnya, semua akan diinventarisir dan data-data tersebut akan menjadi perhatian khusus Kwartir Nasional dan menjadi dasar untuk membuat kebijakan dukungan Kwarnas kepada Gudep-gudep luar negeri.