PRAMUKA.ID – Sebagai bentuk kepedulian terhadap isu ketahanan pangan dan pendidikan kemandirian generasi muda, Pramuka Satuan Karya (Saka) Wanabakti Kwartir Cabang (Kwarcab) Grobogan binaan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi memprakarsai kegiatan budidaya jamur tiram di Rumah Dinas Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Tambakselo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Karangasem.
Sebanyak 9 orang anggota aktif Saka Wanabakti terlibat langsung dalam kegiatan ini secara swadaya, dengan memanfaatkan 1.200 baglog jamur sebagai media tanam. Rata-rata hasil panen mencapai 4,5 kg per hari dan dijual secara langsung kepada para guru, kerabat, dan saudara dari para anggota pramuka.
Pendapatan dari penjualan jamur tiram ini tidak hanya digunakan untuk menambah kas Saka, tetapi juga ditabung sebagai modal kegiatan wirausaha berikutnya. Selain menumbuhkan semangat kemandirian dan tanggung jawab, kegiatan ini menjadi contoh konkret kontribusi kepramukaan dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis komunitas. Melalui pemanfaatan ruang-ruang kecil di sekitar lingkungan tempat tinggal, anggota pramuka mampu memproduksi pangan bernilai ekonomi yang tidak hanya bermanfaat bagi mereka sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Ketua Majelis Pembimbing Satuan Karya Wanabakti Kwarcab Grobogan, sekaligus Administratur Perhutani KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif para anggota Saka.
“Kegiatan budidaya jamur ini bukan hanya sekadar pelatihan keterampilan, tetapi juga bagian dari upaya nyata dalam mendukung ketahanan pangan rumah tangga dan komunitas. Melalui kegiatan ini, adik-adik belajar merancang usaha, bekerja sama, bertanggung jawab, dan menghargai hasil jerih payah sendiri. Kami di Perhutani mendukung penuh segala bentuk kegiatan positif yang membentuk jiwa wirausaha dan kecintaan terhadap lingkungan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Saka Wanabakti, Leo Sadani, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal menuju kemandirian anggota saka dalam menciptakan kegiatan yang berkelanjutan.
“Kami memulai semua ini dengan semangat gotong royong. Harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi rekan-rekan pramuka lainnya bahwa berwirausaha bisa dimulai dari hal-hal kecil yang dekat dengan lingkungan sekitar,” kata Leo.
Dengan semangat kemandirian, gotong royong, dan pelestarian alam, para anggota Saka Wana Bakti Kwarcab Grobogan terus menunjukkan bahwa pendidikan kepramukaan mampu mencetak generasi muda yang tangguh, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan, termasuk dalam sektor pangan.
Pewarta: Agus (Kwarcab Grobogan)