Pramuka.id – Gugusdepan Kota Pekanbaru 08-001 dan 08-002 Gerakan Pramuka Universitas Riau menggelar study tour ke Pramuka ISI (Institut Seni Indonesia) Padang Panjang dan Ekspedisi ke Gunung Marapi, Sumatera Barat, Jumat-Senin (20-23/10/2023).
Salah seorang peserta kegiatan Safitri Handayani mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan, motivasi, dan kreativitas mahasiswa serta mempererat silahturahmi antar anggota pramuka, sehingga dia antusias mengikuti kegiatan ini.
Ia menjelaskan Study tour ini diawali dengan kunjungan ke kampus ISI Padang Panjang, yang UKM Pramukanya baru berdiri sekitar 10 tahun lalu.
“Kami disambut dengan hangat oleh wakil rektor, pembina, dan anggota Racana Ghana Bramanta (ISI Padang Panjang),” kata Safitri
Disebutkan, di kegiatan itu mereka melakukan sesi diskusi dan berbagi cerita tentang pramuka yang ada di kampus. Kemudian mereka diajak keliling kampus serta melihat pameran dan koleksi museum seni yang ada di ISI Padang Panjang.
“Kami juga berkesempatan bertemu dengan mahasiswa luar negeri yang belajar di ISI Padang Panjang selama satu tahun,” tambahnya.
Selanjutnya, Ketua Sangga Kerja Berkat Halawa menambahkan peserta study tour dan ekspedisi melanjutkan perjalanan wisata ke Nagari Tuo Pariangan, yang merupakan salah satu desa terindah yang ada di dunia yang ditetapkan oleh media pariwisata dari New York, Amerika, Travel Budget.
Berkat menjelaskan Nagari Tuo Pariangan ini memiliki kekayaan budaya dan keseharian yang menarik serta pemandangan desa yang indah. Di sana, kami mencicipi Kopi Kawa Daun yang merupakan minuman khas yang terbuat dari daun kopi. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Homestay di Koto Baru, melanjutkan kegiatan ekspedisi ke Gunung Marapi.
“Puncak dari kegiatan ini adalah Ekspedisi ke Gunung Marapi, salah satu gunung berapi aktif di Sumatera Barat” kata Berkat.
Salah seorang peserta Roki Putra Edlin menceritakan perjalanan ekspedisinya.
“Kami memulai pendakian pada pukul 10.00 WIB dari posko registrasi,” ungkapnya.
“Melewati lima pos sebelum sampai di puncak. Di sepanjang perjalanan mengalami beberapa kendala seperti ada yang terjatuh, tersengat lebah, dan terkena badai dan sampai di puncak pada pukul 17.00 WIB dan mendirikan tenda untuk bermalam” tambahnya.
“Namun, pada malam hari, badai mulai mengamuk dan merusak beberapa tenda. Beberapa orang harus keluar dan memperbaiki tenda di tengah hujan dan angin kencang. “Akibatnya dari badai kami tidak bisa melihat sunrise di pagi hari namun meskipun begitu kami dapat melihat lautan awan yang sangat indah dari Puncak Merpati,” ujarnya.
“Mereka turun dari puncak pada pukul 13.00 WIB dan sampai di bawah pada pukul 17.00 WIB lalu kembali ke Homestay dan kembali ke Pekanbaru pukul 24.00 WIB. Tiba di kampus Universitas Riau pada pukul 07.00 WIB” jelas Roki.
Safitri Handayani sebagai peserta menyampaikan kesannya “meskipun mengalami banyak kendala dan tantangan, anggota pramuka yang ikut mengaku puas dan senang dengan kegitan study tour dan ekspedisi ini. Terpesona dengan keindahan alam Gunung Marapi dan terinspirasi oleh Pramuka ISI dengan berbagai seni yang ada di kampus ISI Padang Panjang dan berharap dapat berkunjung lagi ke sana di masa depan” tutup Fitri.
Penulis: Novelia Shafyra
Editor: kak Sri Lestari