PRAMUKA.ID – Lomba Memasak Rimba dan Bivak digelar satu lokasi, yaitu di hutan Pinus, Arberetum, Bumi Perkemahan Pramuka dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta. Kegiatan yang berlangsung Senin (19/6/2023) sore itu dilaksanakan dalam suasana mendung menjurus hujan dan memang sebelumnya sudah hujan cukup deras.
Kak Jasmiwarti penanggungjawab kegiatan Lomba Masak Rimba mengatakan, peserta adalah sebanyak tiga orang, perwakilan dari masing-masing regu dengan presedur sebagai berikut:
a. Peserta diberikan bahan masakan, berupa: beras, ayam, bumbu dapur
b. Peserta diberikan alat memasak, berupa: bambu dan alumunium foil
c. Peserta memasak bahan menggunakan alat yang diberikan
d. Waktu memasak maksimal 50 menit
Perlengkapan yang disiapkan peserta adalah peralatan makan, minum dan pisau sementara panitia hanya menyediakan kayu bakar, sabut, korek api dan kelengkapan lainnya termasuk bahan masakan.
Untuk kegiatan Lomba Bivak, kegiatan yang tak pernah absen di ajang Lomba Tingkat Regu Pramuka Penggalang itu tampak terlihat seru dan masing-masing peserta perwakilan dari regu-regu tangguh dari berbagai daerah itu sangat menguasi apa yang harus dilakukan.
Kak Baikomarullah Supriatna, Penanggungjawab kegiatan menyebutkan bahwa tujuan dari Lomba Bivak ini adalah agar para peserta mampu mendirikan shelter darurat/bivak untuk perlindungan diri dengan bahan/alat yang sederhana
Sementara prosedurnya tambah kak Baikkomarullah adalah:
a. Peserta membuat bivak/shelter untuk menampung 3 orang
b. Peserta membawa alat dan bahan sendiri, dan diperbolehkan memanfaatkan bahan yang tersedia secara alami di lokasi kegiatan dengan tidak merusak alam
c. Waktu pembuatan bivak 30 menit Pada saat penilaian, peserta memberikan penjelasan kepada juri
Perlengkapan yang disiapkan peserta adalah Ponco (bukan flysheet), tali pramuka, tongkat, patok, kata Kak Baikomarullah Supriatna
Salah satu peserta yang baru saja selesai menunaikan tugas memasaknya, Brian Belolo dari kontingan Kwarda Gerakan Pramuka NTT mengungkapkan kesenangannya dapat ikut di ajang LT-V Tahun 2023 itu.
Ia menceritakan bahwa kegiatan memasak rimba ini sudah sering diikutinya mulai dari LT-I hingga LT-IV, sehingga dengan pengalaman itu kami tak mengalami kesulitan menyelesaikan tugas.
Briam dari Gudep Pangkalan SMP Santuvius Sepuluh Lowoleba, Lambata menyayangkan terjadi hujan karena sebelum kegiatan dimulai, area kegiatan sudah diguyur hujan yang cukup deras sehingga kayu bakar tidak berfungsi secara maksimal, sehingga masakan terutama nasi bakar masih mentah.
Senada dengan Brian, Dimas Bagus Wicaksono dari Regu Singa, kongtingen Kwarda Gerakan Pramuka Kalimantan Timur menyatakan kesenangannya dapat ikut di LT-V Tahun 2023. Diajang LT-V ini tentunya kami mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga buat kami ditambah mendapat teman se-nusantara
Sementara Nazua Sri Mulya dari Gudep Pangkalan di SMPN I Tualang, Siak, Kwarda Gerakan Pramuka Riau menceritakan bahwa awalnya kemi mengalami kesulitan, namun demikian akhirnya kami dapat menyelesaikan dengan baik
Ia menyebutkan kegiatan hingga dihari ketiga semua kegiatan yang diikuti alhamdulillah tak mengalami kesulitan karena materi lomba sudah pernah dilakukan didaerahnya.
***
Pewarta: Saiko Damai
Foto: Siswanto