PRAMUKA.ID – Dewan Penggalang gugusdepan yang berpangkalan di SMP negeri dan swasta di lingkungan Kwartir Ranting Banyuwangi berkumpul di SMP Negeri 3 Banyuwangi. Sebanyak 68 orang Pramuka Penggalang antusias mengikuti kegiatan latihan bersama, Jumat (17/3/2023).
Andalan ranting urusan pembinaan pramuka penggalang Banyuwangi, Kak Nurcahyanto memberikan apresiasi terhadap gugusdepan yang ikut serta berpartisipasi diantaranya SMPN 1 Banyuwangi, SMPN 2 Banyuwangi, SMPN 3 Banyuwangi, SMPK Santo Yusup, dan SMP Al-Irsyad Al-Islamiyah.
“Saya sampaikan apresiasi kepada gugusdepan yang tetap berkomitmen untuk bergerak melakukan latihan rutin. Kegiatan latihan bersama ini diarahkan agar adik-adik mampu mendapatkan pengetahuan dan keterampilan lain dan kali ini topik latihannya adalah berkebun,” kata kak Nurcahyanto.
Ia menegaskan, topik latihan bersama tersebut dipilih dari syarat kecakapan khusus (SKK) yang belum tergarap di gugusdepan.
“Para pembina dari gugusdepan yang terlibat, bertugas sebagai instruktur dalam latihan berkebun ini. Dengan begini, akan tercipta kolaborasi di antara para pembina antar gugusdepan,” imbuhnya.
Menanggapi masih ada beberapa gugusdepan yang belum pernah hadir dalam latihan, ia mengungkapkan, dibutuhkan peran kwartir ranting dalam pembinaan anggota dewasa.
“Ada kemungkinan, ketidakhadiran itu disebabkan karena kurang tersedianya stok pembina Pramuka yang memiliki kapasitas dalam membina Pramuka,” ujar Kak Nurcahyanto.
Pembina gugusdepan pangkalan SMP Negeri 3 Banyuwangi Kak Wiwin Winarso menambahkan, tahapan latihan bersama ini pertama, peserta akan diberikan materi tentang perbedaan tanaman hias, tanaman buah, dan tanaman sayuran.
“Hal ini menarik, karena ada juga yang bertanya, apakah kunyit termasuk sayur?,” kata Kak Wiwin Winarso yang akrab dipanggil Kak Win.
Selain itu, imbuhnya, peserta latihan juga diberikan pengetahuan tentang macam-macam hama dan cara penanggulangannya.
“Pengetahuan tentang hama dan cara menanggulanginya sangat bermanfaat bagi adik-adik untuk melakukan pemeliharaan terhadap tanaman,” ujar Kak Win yang menjelaskan peserta juga belajar cara membuat pupuk kompos.
Menurutnya, daun-daun yang gugur dari tanaman tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kompos.