PRAMUKA.ID — Jenis pakaian yang sangat dibutuhkan dalam sebuah perjalanan pendakian gunung adalah yang mampu untuk memberikan perlindungan kepada kita dari suhu dan cuaca daerah pegunungan serta membuat kita tetap kering dan hangat.
Saat ini sudah banyak sekali pakaian yang terbuat dari bahan yang memang diciptakan untuk kegiatan pendakian gunung. Namun, hal yang terpenting dalam pemilihan pakaian adalah pakaian yang mampu memberikan daya isolasi dari udara, suhu dingin dan memberikan perlindungan dari panas dan kelembapan.
Juga, harus mampu mencegah terjadinya rasa panas dan keringat yang berlebihan serta mampu memberikan isolasi yang baik terhadap panas, tetapi tidak mampu menahan udara lembab atau basah. Oleh karena itu kita juga harus mengenal prinsip pelapisan (layering) dalam berpakaian pada sebuah kegiatan pendakian gunung.
Layering system adalah sistem lapisan pakaian yang digunakan pada saat berkegiatan di luar ruang, untuk menjaga agar suhu tubuh tetap hangat, nyaman, dan kering pada saat beraktifitas
Lapisan-lapisan (Layering) yang banyak dari bahan yang tipis jauh lebih efektif dari pada sedikit lapisan tebal untuk menyerap udara ke kulit kita yang akan dihangatkan oleh panas tubuh kita.
Temperatur tubuh dapat di kontrol dengan menambah atau mengurangi lapisan-lapisan (layer) tersebut, serta juga dengan membuka resleting atau kancing untuk memberikan ventilasi pada baju tersebut.
Pada tulisan kali ini saya akan menjelaskan mengenai apa itu prinsip pelapisan dalam berpakaian (Layering System), Cara ini bermanfaat agar badan kita tetap hangat dan suhu badan terjaga saat berada di suhu yang dingin.
Prinsip pelapisan (layering) terdiri dari:
-
Lapisan dasar (Base layer), lapisan ini adalah yang melekat langsung pada kulit, atau pakaian dalam. Saat ini ada sebutan untuk salah satu jenis bahan pakaian dalam yaitu “Thermal Underwear”.
Hal yang penting dari lapisan pertama ini adalah “UNTUK MENJAGA AGAR KULIT TETAP KERING” bukan menjaga panas. Hindari memakai pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun (Cotton), karena bahan ini jika basah akan susah sekali untuk cepat kering, apalagi di gunung yang selalu beriklim lembab.
-
Lapisan kedua (Mid layer atau Middle layer), Lapisan ini berfungsi sebagai penghangat dan biasanya digunakan pada saat berhenti atau saat di basecamp. Bahan yang cocok adalah seperti pile, fleece, atau down (jaket bulu angsa atau bulu sintetis dacron).
Selain ringan, bahan ini bahkan mampu memberikan keangatan dalam keadaan lembab sekalipun. Jaket dan celana dari bahan pile, fleece, ataupun down ini akan memberikan kehangatan bagi tubuh kita, tetapi tidak bisa bertahan terhadap serangan angin dingin. Untuk itu, kita membutuhkan satu lapisan lagi, yaitu lapisan luar yakni outer layer.
-
Lapisan ketiga (Outer layer/Outer Shell “WindBreaker”), Lapisan ini disebut juga lapisan luar yang berguna untuk menjaga badan terhadap paparan angin dingin yang bertiup cukup kencang saat kita berada di puncak gunung yang terbuka.
Bahan yang cocok untuk lapisan luar ini adalah bahan yang mampu memberikan perlindungan terhadap udara dan angin yang lembab. Jika lapisan ini gagal memberikan perlindungan, sebagus apapun lapisan kedua, serta lapisan dasarnya, maka dalam keadaan basah dan terkenda angin, akan membuat kita kedinginan dengan cepat sehingga mengalami Hypothermia.
Bahan lapisan ini disebut juga shell garment. Ada dua tipe shell garment. Pertama adalah windproof. Tipe ini sayangnya tidak waterproof. Tipe kedua memiliki kemampuan di atas yakni windproof dan waterproof. Satu lagi jenis lain bahan untuk lapisan ketiga ini adalah waterproof breathable garment atau bahan waterproof namun dapat bernapas (breathable).
Disebut bernafas karena kemampuannya dapat menahan air dan angin, namun mampu juga melepaskan uap dari panas tubuh, sehingga membuat tubuh kita tidak basah oleh keringat saat memakainya walaupun di tengah hujan sekalipun. Salah satu contoh bahan ini adalah yang di produksi oleh merk Gore-tex.
Dengan adanya prinsip pelapisan (layering) ini kita akan mudah sekali mengatur temperatur tubuh secara cepat. Down jacket yang tebal atau sweater wool yang tebal memang memberikan kehangatan pada tubuh kita, tetapi tidak mampu memberikan kehangatan pada tubuh kita, tetapi tidak mampu memberikan fleksibilitas dalam pengaturan kehangatan yang di berikan.
Prinsip pelapisan ini seperti mengatur suhu sebuah pemanas, bisa mengurangi panasnya dengan mengecilkannya sedikit demi sedikit. Hindari memakai pakaian bahan jeans untuk naik gunung, karena jika basah akan susah kering. Selain itu, bahan jeans juga mudah sekali menjadi lembab.