JAKARTA — Pelatihan Manajemen Kedaruratan Bencana untuk Kwartir Daerah Regional II (Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) telah selesai dan resmi ditutup oleh Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar Utomo, S.IP., M.AP selaku Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mewakili Ketua Kwartir Nasional, Rabu (01/12/2021).
Sambutan Kwartir Nasional Kak Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso pada penutupan Pelatihan Manajemen Kedaruratan Bencana Regional II Tahun 2021 dibacakan oleh Kak Bachtiar diharapan para peserta upacara penutupan.
Dalam sambutannya, Kak Budi Waseso menyampaikan rasa gembira karena kegiata dapat terlaksana dengan baik dan tetap mematuhi protokol kesehatan penyebaran COVID-19.
Kak Budi Waseso juga menghimbau kepatuhan dalam melaksanakan protokol kesehatan harus terus ditingkatkan, dengan mengajak sebanyak mungkin masyarakat untuk juga patuh dan menaati protokol kesehatan sebagaimana pesan Ketua Majelis Pembimbing Nasional bahwa Gerakan Pramuka harus melaksanakan Gerakan Kedisiplinan dan Gerakan Kepedulian Nasional.
Melalui pelatihan yang diselenggarakan ini, peserta telah dibimbing oleh para instruktur yang terlatih dan berkompeten dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, kakak-kakak telah mendapatkan keterampilan, baik soft skills maupun hard skills terkait manajemen kedaruratan bencana.
“Kakak-kakak telah dilatih dan mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana tata kelola yang baik, yang harus dilaksanakan dalam situasi darurat bencana. Baik berupa pencegahan, mengatasi saat bencana, maupun pasca bencana,” terang Kak Budi Waseso yang dibacakan oleh Kak Bachtiar.
Melalui pelatihan ini, lanjut Ka Kwarnas, kakak-kakak juga telah mengetahui dan memahami prosedur standar operasi penanganan manajemen kedaruratan bencana. Dengan demikian, kakak-kakak tidak lagi perlu panik atau terburu-buru dalam melaksanakan penanganan kedaruratan bencana, yang justru dapat memperparah keadaan.
“Sebaliknya, dengan prosedur standar operasi ini, kakak-kakak kini menjadi lebih mengerti cara dan langkah-langkah penanganan kedaruratan bencana dengan baik dan benar,” tegasnya.
Kak Budi Waseso juga mengingatkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal untuk terus melakukan penguatan kemampuan dan kecakapan kakak-kakak sebagai bagian dari Pramuka Peduli dalam bidang penanggulangan bencana.
Kemudian juga berharap agar pengetahuan yang telah kakak-kakak terima, jangan kakak simpan sendiri. Namun, teruskanlah kepada kakak-kakak dan adik-adik anggota Gerakan Pramuka lain di daerah kakak masing-masing, sehingga semakin banyak Pramuka yang mengerti prosedur standar operasi manajemen kedaruratan bencana.
Ketua Kwarnas juga mengingatkan bahwa menjelang akhir tahun seperti sekarang ini, cukup sering terjadi bencana. Mulai dari hujan deras berkepanjangan yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor, angin puting beliung, dan sebagainya.
“Mari kita menjadi waspada dan siap menghadapinya, berbekal pelatihan yang telah kakak-kakak terima,” himbaunya.
Prosesi penutupan secara resmi dilakukan dengan memukul conga, dilanjutkan pelepasan tanda peserta, penyematan brevet pelatihan, serta penyerahan sertifikat kepada perwakilan peserta.