PRAMUKA.ID — Sejak pergantian kepengurusan pasca Musyawarah Nasional 2018 di Kendari, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menggaungkan slogan #SetiapPramukaAdalahPewarta menyempurnakan slogan pada masa bakti sebelumnya sebagai salah satu kampanye positif bagi seluruh anggota Gerakan Pramuka untuk mewartakan setiap aktivitasnya.
Slogan ini menjadi penyemangat bagi setiap anggota Gerakan Pramuka untuk bisa berbagi informasi kepada seluruh anggota lainnya sekaligus kepada masyarakat bahwa organisasi ini terus menunjukkan eksistensi dan wadah pendidikan karakter bagi generasi muda.
Semangat #SetiapPramukaAdalahPewarta menjadi wujud nyata pangabdian tanpa batas bagi anggota Gerakan Pramuka. Tidak terbatas peserta didik, pun mereka yang telah menjadi anggota dewasa pun punya satu visi yang sama, yaitu bagaimana menumbuhkan citra positif Gerakan Pramuka melalui pewartaan.
Pewartaan bukan hanya sebuah tulisan, bukan hanya pemberitaan kegiatan, namun juga opini, materi kepramukaan, dalam bentuk visual, audio, audio visual, juga interaktif. Itulah makna sesungguhnya warta bagi kita semua. Sehingga konten selain tulisan juga dilengkapi dengan grafis, audio, foto, juga video.
Karena slogan ini adalah ruh bagi setiap anggota Gerakan Pramuka, tentu menjadi tak ternilai dengan apapun bentuknya. Tulisan, grafis, foto, audio, video, menjadi sebuah karya yang luar biasa bagi kita semua yang tidak bisa disetarakan dengan mata uang apapun. Karena sesungguhnya sebuah karya itu menjadi kebanggaan bersama.
Jika dihargai dengan rupiahpun akan menjadi sebuah hal yang tidak etis, bahkan tabu, karena sangat menyimpang dari makna pengabdian tanpa batas yang diusung oleh Kwartir Nasional. Sudah seharusnya menjadi komitmen bersama bahwa kita sebagai anggota Gerakan Pramuka terus menggeliatkan pewartaan aktivitas kepramukaan dan hal lainnya.
Memang setiap hal yang dilakukan untuk membuat sebuah pewartaan tentu ada proses di belakangnya. Namun bukan berarti, hasil dari proses tersebut kemudian dijadikan ladang untuk mencari keuntungan tertentu atau malahan digunakan untuk menyalahgunakan wewenang.
Pastinya ketika hal itu terjadi, kita harus kembali mengaca pada Dasa Darma dan Tri Satya yang menjadi pedoman tindak dan laku anggota Gerakan Pramuka dimanapun ia berada dan kapanpun ia melakukan sesuatu.
Sudah tentu kita perlu bersama-sama saling mengingatkan dan memperbaiki diri ketika ada hal yang tidak sesuai dalam tulisan, infografis, foto, audio, maupun video yang merupakan hasil karya atau buah fikir. Untuk Gerakan Pramuka yang lebih baik, untuk Dunia yang Lebih Baik.
**
Pramuka Pewarta