PRAMUKA.ID – Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah memiliki karakteristik wilayah yang berupa lembah (dataran) dan pegunungan. Wilayah pegunungan memiliki cakupan yang tidak kecil, dan medan akses yang menantang. Namun, siapa sangka di balik pegunungan itu tersimpan berlian berharga yang tidak ternilai. Salah satunya, adalah kecamatan Pipikoro yang dikenal dengan penghasil kopi dan coklat.
Semangat Pramuka telah sampai hingga ujung negeri, yaitu desa Mamu, kecamatan Pipikoro, kabupaten Sigi. Desa yang berada di daerah pegunungan ini hampir tidak pernah didengar oleh orang di luar daerah, bahkan orang yang tinggal di kabupaten Sigi sendiri. Namun, di desa inilah lahir semangat Pramuka yang luar biasa dari peserta didik Gugus Depan Pangkalan SD Bala Keselamatan (BK) Mamu, satu-satunya sekolah dasar di desa tersebut.
Seperti dilahirkan sebagai seorang “Pramuka”, keterampilan Kepramukaan tidak sulit dipelajari oleh peserta didik di SD BK Mamu ini. Meskipun mereka masih dalam golongan Siaga hingga Penggalang, tetapi mereka sangat terampil dalam Teknik Kepramukaan, khususnya pioneering atau tali temali. Bahkan, mereka bisa membuat tongkat Pramukanya sendiri yang didapatkan dari kebun mereka. Selain itu, orang tua para peserta didik juga sangat mendukung anak mereka dalam memfasilitasi kebutuhan perlengkapan Pramuka, mulai dari seragam, kacu, tali, hingga topi.
Melihat semangat Pramuka yang dimiliki oleh siswa-siswi SD BK Mamu, maka sekolah pun mengadakan “Giat Terampil Pramuka SD BK Mamu”, pada Jumat-Sabtu, (7-8/6/2024) di lapangan desa Mamu. Kegiatan ini bersamaan dengan dilaksanakannya “Gema Pendidikan Sigi” yang merupakan program pendidikan bersama dengan Pemerintah Daerah, mengingat Kepramukaan juga merupakan bagian dari pendidikan. Kegiatan “Giat Terampil Pramuka SD BK Mamu” berupa praktik Teknik Kepramukaan, Outbound atau halang rintang, Gelar Talenta, dan ditutup dengan Prosesi Api Unggun.
Meskipun diguyur hujan deras, para peserta didik mulai dari Siaga hingga Penggalang masih sangat bersemangat menyelesaikan tantangan-tantangan yang diberikan. Mereka juga tidak takut jika sepatu atau seragam mereka harus bermandi lumpur.
“Beginilah, Pramuka, adik-adik. Meskipun mandi lumpur, kita tidak pernah hilang semangat untuk mengikuti kegiatan Pramuka. Semoga ke depannya, adik-adik tetap terus semangat dalam bersekolah dan berkegiatan Pramuka, karena di sinilah karakter adik-adik akan terlatih.” ungkap Ismael, Kepala SD BK Mamu pada Upacara Prosesi Api Unggun, (8/6/2024).
Prosesi Api Unggun yang dilaksanakan di lapangan cukup menarik perhatian masyarakat desa. Prosesi Api Unggun dalam kegiatan Pramuk ini baru pertama diadakan di desa dan sekolah. Membawa kegiatan Pramuka di tengah masyarakat, sekaligus memperkenalkan mereka tentang “Pramuka” mendorong orang tua hingga masyarakat untuk terus terlibat mendukung anak-anak mereka dalam kegiatan positif.
Penulis: Isha, Pengajar Muda – Indonesia Mengajar XXV Kabupaten Sigi
Editor: Pusdatin Kwarnas/harry, [email protected], telp/wa 089680804949