PRAMUKA.ID – Pelaksanaan Training of Trainers (ToT) Pelatih Pembina Pramuka se-Indonesia Tahun 2023 di Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) Cibubur, Jakarta, hari ini, Rabu (22/11/2023) telah memasuki hari ketiga. Sementara kemarin telah menjalankan serangkaian kegiatan termasuk, Selasa (21/11/2023) sore, Sekjen Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar, S.IP, M.AP menyampaikan materinya.
Kehadiran Kak Bachtiar diforum ToT Pelatih Pembina Pramuka disambut meriah oleh peserta ToT seraya kak Bachtiar permintaan maaf atas keterlambatan untuk menghadiri di forum yang sangat terhormat ini.
Kak Bachtiar mengakui, bahwa belakangan ini banyak sekali perkerjaan yang harus dihadapi dan segera diselesaikan, termasuk di hari Selasa (21/11/2023) kemarin, mulai pagi hari menerima tamu dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau dikenal dengan BASARNAS dan siangnya Rapat dengan Andalan Nasional Gerakan Pramuka.
Alhamdulillah, walaupun terlambat saya dapat hadir diforum yang dihadiri orang-orang yang hebat, orang-orang yang luar biasa, makanya momentun ini benar-benar saya manfaatkan secara maksimal, tentunya untuk Gerakan Pramuka yang lebih baik, ungkap Kak Bachtiar.
“Organisasi sebesar ini tanpa kakak-kakak tentu tak ada apa-apanya”, tegas Sekjen Kwarnas yang menyampaikan materi “Kebijakan Kwarnas tentang Manajemen Pendidikan dan Pelatihan.
Ia berharap Pelatih Pembina Pramuka dan Pembina Pramuka yang menjadi garda terdepan dan bersentuhan langsung dengan peserta didiknya harus dapat menjadi suriteladan atau mampu memberi contoh yang baik dan pantas untuk ditiru bagi anak didiknya.
Kak Bachtiar menyebutkan, bahwa manajemen pendidikan suatu hal yang harus dikelolah dengan baik secara konfrehensif, semuanya yang dikelola tentu juga dilihat dari kemampuan, ketrampilan dan lain sebagainya..
Dalam paparannya, kak Bachtiar mengutip Dale Yoder menyebutkan, bahwa prinsip pendidikan dan pelatihan harus tahu potensi yang dimilikinya, yaitu terkait terkait motivasi, partipasi aktif, seleksi peserta latih, seleksi pelatihnya, pelatihan bagi pelatih, dan motode pelatihan, serta prinsip belajarnya.
Sementara konsep manajemen pelatihan harus didahului dengan menganalisis dulu untuk menetapkan tujuannya, kemudian merancang program latihannya, menyiapkan penyelenggaranya serta terakhir evaluasi pelatihannya. Semua harus dilakukan secara sistematis, terencana dan terarah karena satu sama lain saling memperangaruhi, terang Kak Bachtiar.
***
Pewarta: Saiko Damai
Foto: Yudhi Wahyudi