Warta Pramuka
Kamis, 4 Desember 2025
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin
No Result
View All Result
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin
No Result
View All Result
Warta Pramuka
No Result
View All Result

Saatnya Bertandang ke Rumah Baden Powell

PUSDATIN
Minggu, 21 Feb 2021
/ Global, Info Pramuka, Kwarnas, Warta Pramuka
Telah dibaca 8189 Kali
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam salah satu bukunya, Baden Powell (BP) menyebutkan bahwa to get a hold on boys you must be their friend. Seorang Pembina Pramuka harus bisa menjadi teman bagi peserta didiknya. Ia bisa ceria tertawa bersama, mendengar keluh kesahnya, berjalan bersama atau duduk bercengkrama.

Ucapan itu mudah diucapkan dan dibatinkan tetapi sukar diterapkan bagi orang dewasa. Ada penghambat besar yang harus diterobos dengan tekad kuat. Hambatan itu adalah jarak usia, selisih paradigma, beda pengalaman, dan tingkat yang tidak sama dengan adik-adik. Hanya yang benar-benar melepas baju perbedaan itulah yang dapat menjalani sesuai imbauan BP.

BACA JUGA

Gelar Sertijab Dewan Ambalan, Pramuka Triguna Utama Dinahkodai Pradana Baru

Gelar Sertijab Dewan Ambalan, Pramuka Triguna Utama Dinahkodai Pradana Baru

Anggota Rintisan Saka Patriot Kwarcab Kota Tangerang Jalani Tugas Misi Kemanusiaan di Sumatera Barat

Anggota Rintisan Saka Patriot Kwarcab Kota Tangerang Jalani Tugas Misi Kemanusiaan di Sumatera Barat

Anggap saja orang dewasa mampu melepas baju orang dewasanya sehingga setara dengan peserta didiknya. Namun, peserta didik juga mempunyai anggapan yang terhalang karena keadaan. Peserta didik akan lebih sukar menganggap orang dewasa akrab dengan dirinya. Mereka lebih sukar menganggapnya karena tampak fisik yang berbeda dengan fisiknya, tampak gerak yang melamban dari dirinya, tampak kesantunan yang berbeda dari dirinya. Penolakan terang-terangan mungkin tidak terjadi tetapi penolakan batin mungkin terjadi.

Itulah situasi yang disadari oleh BP sejak awal. Oleh karenanya, BP tidak mau menjelaskan isi buku Scouting for Boys (SfB). BP tidak ingin hubungan dengan peserta didik terjalin dalam bungkus pelajaran atau pelatihan. BP ingin hubungan orang dewasa dengan peserta didik terjalin secara alamiah dalam situasi learning by doing. Bahkan, BP sampai menyebutkan Scouting is not science but its jolygame. Kepramukaan bukanlah ilmu yang harus dipelajari di kelas-kelas dan diceramahkan oleh orang dewasa tetapi permainan yang menyenangkan.

BP hanya ingin mempraktikkan buku SfB di sebuah pulau yang alamiah. BP melepas baju pensiunan jenderalnya. Beliau melupakan keningratannya. BP membenamkan ilmu kemiliteran. Beliau sejajar dengan anak-anak dan bermain bersama dengan nuansa menyenangkan dan learning by doing. Selang beberapa hari, dari uji buku itu, anak-anak mengabarkan pengalaman yang membahagiakan dirinya. Tersebarlah, kehebatan momen di Brownsea itu.

Saat ini, aktivitas nature dan learning by doing ala BP sudah jauh panggang dari api. Di tiap kwartir terbentang kursus, diklat, ceramah, atau gladian yang bersifat saya bisa peserta belum bisa. Situasi itu bahkan merambah pada kegiatan perkemahan adik-adik yang isinya berkeliling duduk lalu mendengarkan ceramah. Lihatlah, jambore atau raimuna berisi kegiatan pengguruan dari instansi atau panitia giat yang dianggap lebih paham. Oleh karenanya, potensi mengeluarkan gerak dan ide dari adik-adik tergantikan oleh keharusan menerima. Situasi itu berat sebelah atau dalam kondisi ketidakbersamaan.

Jadi, perlu jurus jitu agar terjadi kebersamaan yang normal antara peserta didik dan orang dewasa. Alam terbuka dipakai sebagai wajan kegiatan biar tidak terjadi deviasi.

Sebentang ini, telah terlewati 164 tahun, situasi kepramukaan mengalami deviasi atau pelebaran bidik sekian derajat. Inti kepramukaan beralih ke kelas dan halaman gedung. Hutan, danau, sungai, parit, dan semak dan seterusnya dibiarkan menua tanpa turut mengembangkan jiwa para pramuka.

Dampaknya, inti kebahagiaan memudar karena tidak terlewati secara alamiah. Rintangan alam yang menguatkan persaudaraan peserta didik kurang terjadi. Alam yang mampu menggesek pengalaman adik-adik tidak termanfaatkan.

Memang BP ada untuk membangun abad 20 sehingga melahirkan generasi baby boomer. Namun, bisakah inti kepramukaan mendorong generasi abad 21 ini? Tentu bisa hal itu dijalankan. Resepnya ada keberanian untuk kembali ke pangkal mula kepramukaan dikreasi oleh BP. Selamat Hari BP 2021.

***

Penulis:

Prof. Dr. Suyatno, M.Pd. (Waka Binawasa Kwarnas 2028-2023)

Kata Kunci: pramuka pewartasetiap pramuka adalah abdi masyarakat
Sebelumnya

Kesabaran dan Ketidaksabaran

Sesudahnya

Refleksi Pemikiran Baden Powell

Warta Terkait

Gelar Sertijab Dewan Ambalan, Pramuka Triguna Utama Dinahkodai Pradana Baru
Gudep

Gelar Sertijab Dewan Ambalan, Pramuka Triguna Utama Dinahkodai Pradana Baru

Anggota Rintisan Saka Patriot Kwarcab Kota Tangerang Jalani Tugas Misi Kemanusiaan di Sumatera Barat
Kwarcab

Anggota Rintisan Saka Patriot Kwarcab Kota Tangerang Jalani Tugas Misi Kemanusiaan di Sumatera Barat

Pramuka Peduli Kwartir Cabang Bireun Terus Bergerak Untuk Membantu Sesama
Pramuka Peduli

Pramuka Peduli Kwartir Cabang Bireun Terus Bergerak Untuk Membantu Sesama

Kwarnas Gerakan Pramuka Ajak Masyarakat Berdonasi melalui Bumbung Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat
Pramuka Peduli

Kwarnas Gerakan Pramuka Ajak Masyarakat Berdonasi melalui Bumbung Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat

Saka Wira Kartika “Bujang Salim” Peduli Bencana Banjir
Pramuka Peduli

Saka Wira Kartika “Bujang Salim” Peduli Bencana Banjir

Buletin

Buletin 5 : Peran Saka Nasional 2025

Next Post

Refleksi Pemikiran Baden Powell

Rakernas Gerakan Pramuka 2021 Tekadkan Semangat Berbakti Tanpa Henti

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WartaTerbaru

Anggota Rintisan Saka Patriot Kwarcab Kota Tangerang Jalani Tugas Misi Kemanusiaan di Sumatera Barat

Anggota Rintisan Saka Patriot Kwarcab Kota Tangerang Jalani Tugas Misi Kemanusiaan di Sumatera Barat

Pramuka Peduli Kwartir Cabang Bireun Terus Bergerak Untuk Membantu Sesama

Pramuka Peduli Kwartir Cabang Bireun Terus Bergerak Untuk Membantu Sesama

Kwarnas Gerakan Pramuka Ajak Masyarakat Berdonasi melalui Bumbung Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat

Kwarnas Gerakan Pramuka Ajak Masyarakat Berdonasi melalui Bumbung Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat

Saka Wira Kartika “Bujang Salim” Peduli Bencana Banjir

Saka Wira Kartika “Bujang Salim” Peduli Bencana Banjir

Buletin 5 : Peran Saka Nasional 2025

Opini Kakak

Refleksi Hari Guru Nasional 2025
Kwarda

Refleksi Hari Guru Nasional 2025

Menguatkan Martabat Guru di Era Perubahan
Kwarda

Menguatkan Martabat Guru di Era Perubahan

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia
Opini

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab
Opini

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab

Warta Pramuka

PRAMUKA.ID merupakan laman khusus Warta Gerakan Pramuka yang dikelola oleh Kwartir Nasional untuk mempublikasikan informasi dari seluruh anggota Gerakan Pramuka. #SetiapPramukaAdalahPewarta

  • Kebijakan Privasi
  • Warta Pramuka

© 2024 Warta Gerakan Pramuka

No Result
View All Result
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin

© 2024 Warta Gerakan Pramuka