PRAMUKA.ID – Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam dan menarik. Namun, sayangnya masih banyak orang yang belum mengetahui dan menghargai keberadaannya. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperkenalkan budaya Indonesia di era digital yang semakin maju ini.
Sebagai bangsa yang berbhineka, keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia tentunya menjadi kebanggaan bagi kita semua. Kita harus paham bahwa kekayaan budaya itu bukanlah menjadi penghalang bagi kemajuan bangsa, justru menjadi kekuatan dan kebanggaan akan kebesaran bahwa kita hidup di negara dengan keberagaman budaya yang lahir sejak Indonesia itu ada.
Keragaman Indonesia juga tampak dari seni sebagai hasil kebudayaan daerah. Setiap daerah memiliki hasil karya seni yang berbeda dan menjadi ciri khas daerah masing-masing. Hampir semua daerah atau suku bangsa di Indonesia memiliki tarian dan nyanyian yang berbeda.
Tidaklah mudah untuk menjelaskan kepada seluruh anak bangsa akan keberagaman budaya yang ada di Indonesia tercinta ini. Pemerintah dengan berbagai upaya telah melakukan Gerakan untuk memberikan informasi kekayaan budaya yang ada di Indonesia.
Raimuna Nasional XII Tahun 2023 yang di gelar di Bumi Perkemahan Pramuka dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta, 14-21 Agustus 2023 juga membawa misi yang sama untuk memberikan pemahaman kepada seluruh pesertra, yaitu Pramuka Penegak dan Pandega dari seluruh Indonesia untuk mengenalkan keberagaman budaya yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Raimuna Nasional XII Tahun 2023 yang mengangkat tema “Bangun Generasi Kita” yang disingkat BANGKIT. Mottonya adalah “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan” itu menjadi wadah yang tepat untuk memberikan pemahaman tentang keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia.
Salah satu program kegiatan Raimuna Nasional XII Tahun 2023 ini adalah kegiatan “Beranda Indonesia” yang mengajak peserta Raimuna Nasional untuk mengetahui tentang keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Anggota Sangga Kerja Raimuna Nasional yang mengurus kegiatan “Beranda Indonesia Rainas 2023”, Wadah Monalisa menyebutkan bahwa kegiatan Beranda Indonesia ini untuk mengenalkan keberagaman budaya, yaitu pakaian tradisonal, upacara adat, rumah adat, tarian tradisiomal, lagu daerah, dan senjata tradional.
Ditemui dilokasi kegiatan, Wadah Monalisa mengatakan Pramuka Penegak dari Kwarda Gerakan Pramuka Riau itu mengatakan pengenalan budaya Indonesia itu ada disetiap anjungan/stand Kwartir Daerah yang digelar di sisi pinggir lapangan Utama Buperta Cibubur, Jakarta dengan jadwal dilaksanakan setiap hari selama Raimuna Nasional
Ia menjelaskan bahwa setiap hari, kegiatan Beranda Indonesia Rainas 2023 itu dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) sesi, yaitu 2 sesi pagi dan 1 sesi sore, dan masing-masing sesi memakan waktu 1 hingga 1 setengah jam dengan peserta setiap kunjungan/sesi sebanyak 30 orang Pramuka Penegak dan Pandega dari seluruh Indonesia.
Petugas anjungan/stand Kwarda Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan, Mantik menjelaskan bahwa dianjungan kami memperlihatkan kekayaan budaya yang ada di Sulawesi Selatan termasuk kuliner dan kekayaan objek wisatanya
Dik Mantik, anggota Dewan Kerja Daerah (DKD) Sulawesi Selatan ini menjelaskan bahwa kegiatan diawali dengan pemaparan tentang beranda Sulawesi Selatan mulai dari Sejarah Kerajaan, kuliner dan objek wisata yang dimiliki Sulawesi Selatan.
Setelah itu mereka/para peserta dipersilahkan untuk melihat dari dekat display yang ada dianjungan dan bahkan ada yang mencoba menggunakan pakaian adat yang telah disediakan dan selanjutnya diabadikan, ujar Dik Mantik.
Senada dengan Dik Mantik, anggota DKD Kalimantan Tengah, Muhammad Sayudi, yang juga petugas di anjungan Kalimantan Tengah mengatakan bahwa kegiatan diawali dengan pemaparan terkait beranda Kalimantan Tengah.
Muhammad Sayudi yang dibantu oleh Dwi Sefti Azam Cahyo yang juga anggota DKD Kalimantan Tengah mengatakan bahwa anjungan kami memperkenalkan kuliner dan obat-obat tradisonal serta musik tradisional berupa Gendang Garantung dan Kangkanung yang sering dipergunakan saat acara-acara adat di Kalimantan Tengah.
Amelia peserta dari Kwarcab Lobong, Bengkulu mengatakan bahwa keikutsertaannya pada kegiatan Beranda Indonesia ini sangatlah menyenangkan, pengetahuan praktis tentang kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia dapat kami peroleh.
Dalam waktu yang tidak begitu lama kami sudah banyak mengenal kekayaan budaya yang ada di Indonesia, mencoba pakaian adat, mencicipi kuliner yang disajikan serta mencoba alat-alat musik tradisional, ujar Dik Amelia.
Sementara itu Agus Pratama, peserta Raimuna Nasional XII dari Kwarcab Buleleng, Bali mengungkapkan perasaan yang sama dengan Amelia, ia merasa senang dapat mendengarkan langsung paparan tentang beranda Kalimantan Selatan.
Ditemui dianjungan Kwarda Kalimantan Selatan, Dik Agus demikian sapaan Agus Pratama, suguhan yang ditampilkan sangat inspiratif dan menginspirasi kami untuk paham lebih mudah keberagaman budaya Indonesia.
Dengan menguasai pemahaman Indonesia secara utuh, ini tentu dapat menjadi modal bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang saat ini berusia antara 16 sampai dengan 25 tahun, terus melaju dan dapat menjadi pemimpin-pemimpin yang terbaik di segala bidang. Sehingga di masa Indonesia memasuki peringatan Hari Kemerdekaan yang ke-100 tahun pada tanggal 17 Agustus tahun 2045 ini telah muncul generasi muda penerus bangsa yang dapat dibanggakan
***
Pewarta: Saiko Damai