PRAMUKA.ID – Semangat literasi dan komunikasi menjadi bara yang menyala di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Surabaya. Melalui Diklat Jurnalistik yang diikuti 100 Pramuka Penegak dan Pandega, ini tonggak baru dalam mencetak generasi pewarta muda yang siap menyuarakan informasi positif.
Diklat yang berlangsung Sabtu, 23 Agustus 2025, pukul 08.00 hingga 16.00 WIB ini dirancang padat dan berbobot. Mulai dari dasar jurnalistik hingga etika profesi, seluruh peserta dibekali keterampilan yang relevan untuk menjawab tantangan era digital.
Dibuka dengan upacara resmi yang dipimpin Kak Daeng Waka Orgakum sebagai pembina upacara, pesan inspiratif pun menggema di hadapan para peserta.
“Setiap Pramuka adalah pewarta. Kalian memikul tanggung jawab moral untuk menyampaikan informasi yang benar, mendidik, dan menginspirasi. Di era digital ini, setiap berita bisa jadi senjata, tergantung siapa yang memegangnya. Maka belajar jurnalistik bukan sekadar pilihan, tetapi kebutuhan,” tegas Kak Daeng.
Pesan senada juga disampaikan Kak Bambang Wiyono, Waka Binawasa Kwarcab Surabaya, dalam sesi Jam Pimpinan. Ia menekankan pentingnya menguasai arus perkembangan zaman.
“Kalau tidak ikut bergerak dan belajar, kita akan tertinggal. Dunia terus melaju, dan informasi menjadi kekuatan utama,” ujarnya.
Materi pertama, Dasar Jurnalistik, dipandu Kak Tejo yang mengupas cara mengenali berita berkualitas, peran jurnalis di tengah masyarakat, hingga rumus emas 5W + 1H.
Usai istirahat, sesi Teknik Menulis Berita (13.00–14.30 WIB) mengajak peserta langsung praktik menyusun berita, memilih sudut pandang yang tajam, dan menciptakan judul yang mencuri perhatian.
Penutup materi diisi Kak Yusri NRA dari PWI Jawa Timur yang membahas Kode Etik Jurnalistik. Ia mengingatkan pentingnya integritas dalam menyajikan informasi, menghindari hoaks, dan menghormati privasi narasumber.
Bagi Kwarcab Surabaya, diklat ini bukan kegiatan seremonial belaka, melainkan investasi jangka panjang untuk melahirkan Pramuka yang melek informasi dan mampu menjadi corong kebaikan di masyarakat.
“Kami ingin membentuk agen-agen informasi positif di kalangan generasi muda. Jurnalistik bukan hanya milik wartawan profesional; setiap Pramuka bisa menjadi pewarta di lingkungannya,” ungkap salah satu panitia.
Antusiasme peserta pun terlihat nyata. Beberapa di antaranya langsung merencanakan membuat buletin Gugusdepan atau mengoptimalkan media sosial mereka untuk mengabarkan kegiatan positif Pramuka.
Kwartir Cabang Surabaya berharap program ini dapat menjadi gerakan berkelanjutan, bahkan memunculkan komunitas jurnalis muda Pramuka yang akan menyuarakan kegiatan kepramukaan hingga ke tingkat nasional.
“Ini bukan akhir, tapi awal sebuah langkah besar. Kalianlah garda depan pewarta Pramuka yang akan membawa citra positif ke masyarakat luas,” pungkas Kak Daeng.
Pewarta: Sutejo Andalan Cabang Kota Surabaya