Virus Corona masih ada. Udara tak menentu. Tubuh kita harus sehat agar terhindari dari virus. Selain selalu pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan dengan sabun di air mengalir, asupan untuk tubuh harus diperhatikan. Salah satunya, kita makan buah.
Bicara soal buah, saya teringat Facebook (FB) kak Hasani yang tinggal di Lampung. Dia membuat video lagi memanen buah. Sebab itu saya langsung bertanya kepada Kak Hasani.
Kak Hasani menceritakan bahwa buah Semangka yang dipanen itu milik Kwarda Lampung. Pohon Semangka ditanam di lahan yang menjadi Bumi Perkemahan (buper) Kwarda Lampung. Buper itu ada di Kota Baru, Kecamatan Agung, Lampung Selatan. Luas buper keseluruhan 70 ha.
Tanah seluas itu tentu ditanami berbagai pohon. Tentu ada pohon pelindung dan buah-buahan. Untuk tanaman buah ada yang banyak ditanam. “Kami menanam pohon Jeruk Siam Keprok di lahan seluas 7 hektar. Pohon jeruk itu baru tujuh bulan ditanam. Selain itu kami tanam pohon Semangka sebagai tanaman tumpang sari di tanah 17 hektar,” kata Kak Hasani yang di Kwarda Lampung sebagai General Manager Badan Usaha Gerakan Pramuka.
Pohon Semangka yang ditanam sekitar 8-9 minggu ini sudah dapat dipanen. Ketika saya mewawancarai Kak Hasani melalui whatsapp, buahnya sudah dipanen selama seminggu. Setiap hari ada truk yang datang untuk diisi buah Semangka. Truk itu lalu berangkat ke berbagai kota: Jakarta, Bandung, Padang, dan Palembang. Diperkirakan buah baru habis setelah 10 hari dipanen.
Kenapa pilih pohon Semangka?
“Tanaman semangka tidak terlalu tinggi/merayap. Jadi tingginya tidak melebihi tanaman pokok yang sangat perlu sinar matahari langsung. Terus pupuk semangka, pohon ini sangat banyak membantu kesuburan tanah. Pohon Semangka umurnya singkat dan hasilnya banyak. Satu hektar bisa menghasilkan 30 ton buah Semangka.1 truk memuat 5 sampai 7 ton,” jelas kakak yang suka olahraga terjun payung ini.
Untuk menggarap Tanaman Jeruk dan Semangka diperlukan tenaga yang merawatnya. Kata Kak Hasani, yang mengarap pohon Jeruk Siam Keprok satu orang. Tetapi dia bisa memperkerjakan masyarakat sekitarnya sebagai buruh harian. Kalau yang menggarap pohon Semangka per hektar-nya kurang lebih 10 orang.
Meski masa pandemi, Kwarda Lampung tetap beraktivitas dan bisa menghasilkan uang. Semoga lahan bisa digarap semua dan Pramuka Lampung makin maju.
Teks: Kak Fitri H.
Foto: Dok. Kak Hasani