Beragam motivasi orang berbisnis. Salah satunya, karena hobi. Apabila berkaitan dengan hobi, apa pun dilakukan. Mungkin menurut orang lain sulit, bagi yang hobi tidak. Mungkin bagi orang lain rempong alias ribet, menurut yang hobi sih asyik saja.
Kenapa begitu? Karena kita lakukan dengan perasaan bahagia. Lelah itu wajar…tapi jika itu sudah hobi kita, tetap bisa tersenyum atau tertawa.
Seperti kisah Kak Fendy Ariyani, seorang Pramuka asal Kalimantan Timur. Berikut penuturannya secara langsung kepada pramuka.id.
Sejak tahun 1998 saya buka butik di Bontang, Kalimantan Timur. Alhamdulillah selama itu lancar jaya. Tapi sejak pandemi covid-19 dan semua orang #StayAtHome, dan akhirnya banyak yang jualan online, termasuk baju, butik agak sepi.
Sekarang saya beralih ke rangkaian bunga. Bisnis ini berawal dari sering belanja bunga. Saya dan suami hobi banget beli bunga artificial dan bunga hidup. Bunga hidup maksud saya tanaman hias.
Bunga artificial ini saya rangkai. Merangkai bunga juga hobi saya. Kelar merangkai, saya posting di medsos. Ternyata banyak yang suka dan mau bunga yang aku buat.
Akhirnya mulai usaha serius merangkai bunga artificial sejak 2017. Tapi sempat vakum karena kesibukan saya yang lain.
Pas bulan Ramadhan, awal Mei 2020, iseng-iseng isi waktu (karena harus di rumah aja) rangkai bunga. Sudah jadi saya posting di IG dan FB. Eh, kurang lebih 10 hari mau lebaran… banyak yang pesan rangkaian bunga buat lebaran. Alhamdulillah berkah Ramadhan.
Jadi bisa dibilang selama pandemi… Alhamdulillah usaha rangakaian bungaku tetap aman. Dan sampai sekarang masih banyak yang pesan, karena mau cantikin rumahnya. Iya kan bunga yang saya rangkai itu warna warni dan mirip aslinya. Rumah terlihat tambah cantik tapi kita gak capek karena meski gak perlu siram-siram, bunga gak mati. Itu kelebihan bunga artificial.
Saya jalankan usaha rangkaian bunga ini karena hobi dan hati aja. Iya, tergantung mood, hehehe. Kalau gak mood, hasil rangkaian kok kurang sreg (kata hati saya). Bolak-balik rasanya pengen dibongkar.
Gak heran ya bila melihat saya di toko bunga. Tiap ke Jakarta saya ke Pasar Mangga Dua. Jika ke Surabaya ke Pasar Baru. Atau pas saya jenguk anak di Jogyakarta atau ke Samarinda, pasti pulang ke Bontang, Kalimantan Timur membawa bunga artificial. Kadang ada juga saya beli secara OL. Bagi saya bunga artificial yang saya beli itu harus kwalitas premium. Saya rasa kwalitas itu yang jadi pembeda bunga rangkaian saya dengan pedagang bunga lain ada di kota saya.
Teks: Fitri H.
Foto: Dok. Pribadi