LEMBATA – Mari kita belajar sambil berbuat, kita harus belajar mencintai hal hal yang kecil kalau mau menjadi besar kelak, kata Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Lembata, Kak Simon Tery Langobelen kepada Andalan Cabang, adik adik DKC dan perwakilan anggota Gerakan Pramuka Pencinta Satwa Kwarcab Lembata saat melepas 63 ekor anak penyu (Tukik) di Desa Ria Bao, Kecamatan Nagawutung, Kabupten Lembata tepat di Hari Pramuka ke-60 Tahun 2021
Kak Simon Tery mengatakan hari ini kita memperingati Hari Pramuka ke 60 dan kita semua bersyukur kepada Tuhan atas semua penyelenggaraan-Nya. Melalui organisasi Pramuka, kita terbentuk menjadi insan beraklak mulia terhadap seluruh alam ciptaa-Nya, dan kita lebih berbahagia lagi saat ini kita melepas 63 ekor anak/tukik Penyu kembali ke habitatnya yaitu ke Laut bebas.
khusus untuk adik-adik Pramuka, bahwa ini pelajaran yang sangat berharga buat kalian generasi penerus pencinta satwa di Kabupaten Lembata dan sebagai bagian dari implementasi pedoman hidup dalam Kepramukaan (Dasa Darma Pramuka) “cinta alam dan kasih sayang” serta sebagai cermin kehidupan bermasyarakat, ujar Kak Simon Tery.
Kegiatan ini harus dilakukan secara terus menerus agar pramuka selalu di hati masyarakat, pesan Ketua Kwarcab Lembata, Kak Simon Tery Langobelen
Sementara itu, Ketua Kelompok Sahabat Penyu Loang (SAYANG), Bapak Polycarpus Bala menyampaikan terimakasih banyak atas kehadiran ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Lembata bersama Andalan dan adik adik Dewan Kerja Cabang, Pramuka Pencinta Satwa yang bertepatan dengan masa pelepasan Tukik/anak penyu ke habitatnya.
Kita berharap agar 63 ekor anak penyu ini bisa hidup dan memperkaya alam satwa bawa laut khususnya di Kabupaten Lembata yang kita cintai ini.
Saya mengajak adik adik Pramuka Lembata di hari yang bahagia ini, yaitu Hari Pramuka ke-60 tahun 2021, kita bergandengan tangan bersama masyarakat pencinta satwa penyu untuk menjaga kelestarian satwa di lingkungan kita masing-masing.
Kita juga bisa belajar dari satwa kalau kita benar-benar merawat, menjaga dan mencintai mereka, ajak bapak Policarpus Bala yang juga mantan Kepala Puskesmas Kecamatan Nagawutung ini.
Menurut Policarpus ada 7 jenis penyu di Dunia dan 6 diantaranya ada di Indonesia, dan 3 jenis penyu yang ada di Lembata yakni penyu Lekang, penyu Sisik dan Penyu Hijau. Tiga jenis inilah sejak tahun 2016 kelompok Sahabat Penyu Loang berusaha keras untuk melastarikannya sampai dengan sekarang.
Hal ini sebagaimana tertuang dalam PP nomor 7 tahun 1999 tentang pengaweten jenis tumbuhan dan satwa, bahwa penyu berikut bagian-bagiannya termasuk telurnya merupakan satwa yang dilindungi Negara, terang Policarpus
Kelompok SAYANG bagi Pengurus Pramuka Lembata adalah ruang belajar bagi anak-anak dan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan tentang mencintai laut dan ekosistimnya dengan cara menyediakan rumah edukasi dilokasi penetasan penyu dan taman baca jelas policarpus.
***
Teks: Humas Kwarcab Lembata, editor: Saiko Damai
Fotografer: Dok Humas Kwarcab Lembata