PRAMUKA.ID — Pelatihan Manajemen Kedaruratan Bencana Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Kwarnas) untuk Kwartir Daerah Regional II (Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kwarnas Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar Utomo, S.IP, M.AP. mewakili Ketua Kwarnas, Sabtu (27/11/2021).
Pelatihan yang telah dimulai sejak Jumat, 26 November 2021 sore tersebut akan berlangsung sampai dengan 1 Desember 2021 mendatang dengan berbagai materi dari para narasumber baik dari Pramuka maupun Mitra Gerakan Pramuka dengan total waktu pelatihan 66 Jam Pelajaran
Sebelum membacakan sambutan Ketua Kwarnas pada Pelatihan Manajemen Kedaruratan Bencana yang diampu oleh Komisi Pengabdian Masyarakat (Abdimas), Kak Bachtiar bercerita akan bahaya COVID-19 yang harus terus diwaspadai. Kak Bachtiar menyontohkan apa yang terjadi pada diri dan keluarganya hingga ada yang meninggal dunia.
Oleh karena itu, Kak Bachtiar menghimbau agar seluruh rangkaian pelatihan wajib menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Diawali dengan tes antigen dan tetap disiplin 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun pada air mengalir.
Dalam sambutan Ketua Kwarnas, Kak Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso yang dibacakan oleh Kak Bachtiar, pelatihan ini merupakan salah satu upaya Gerakan Pramuka untuk menghadapi ancaman bencana di negqra Indonesia yang notabene merupakan negara yang rawan bencana.
“Sebagai negara yang berada dalam cincin api atau ring of fire, maka berbagai bencana alam sangat mungkin terjadi di setiap kesempatan, bagaimana kita mempersiapkan diri menghadapi bencana tersebut, tentu saja dengan pelatihan yang benar,” ujar Kak Budi Waseso seperti yang dibacakan Kak Bachtiar.
Lebih lanjut Kak Budi Waseso juga menyampaikan bahwa pelatihan yang diadakan seyogyanya meliputi berbagai aspek dalam manajemen kedaruratan bencana mulai dari usaha pencegahan, mitigasi kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan yang berkaitan dengan kejadian bencana.
“Termasuk tahap setelah bencana terjadi, yaitu berupa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi,” tegas Ka Kwarnas.
Harapan Kak Budi Waseso, pelatihan ini mampu menjadi acuan sekaligus melahirkan para Pramuka yang mampu berperan aktif dalam setiap terjadiya kedaruratan bencana.
Seperti tujuannya, kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta Pramuka Peduli di semua tingkatan pada penanganan darurat bencana yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk lokakarya dan Focus Group Discussion.