PRAMUKA.ID — Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) turut berpartisipasi dalam Indonesia Green Forestry Environment Expo 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jogja Expo Center (JEC).
Pameran dengan peserta dari berbagai perwakilan se-Indonesia ini resmi dibuka pada Kamis (02/03/2023) dan berakhir hari ini, Minggu (05/03/2023). Kwarda DIY menyuguhkan stand Kampung Pramuka.
Ada berbagai aktivitas menarik yang dihadirkan oleh Kwarda DIY melalui Bidang Pengabdian Masyarakat, Penanggulangan Bencana, dan Lingkungan Hidup bekerjasama dengan beberapa Saka.
Antara lain, informasi Kampung Pramuka, Pengolahan Sampah Mandiri, Edukasi Eco Brick, edukasi Eco Print, praktik Membatik, Edukasi Penanaman Pohon dan Konservasi Alam, Madu Pramuka, Produksi Kopi Menoreh, dan beberapa aktivitas kampung pramuka lainnya.
Selain itu, Kwarda DIY juga menjadi narasumber salah satu talkshow yang digelar dalam rangkaian agenda Indonesia Green Forestry Environment Expo 2023 ini yang bertema Peran Wanita dalam Pelestarian Lingkungan Hidup dan Hutan Berkelanjutan.
Pameran disambut meriah oleh masyarakat Yogyakarta khususnya dan berbagai rombongan dari luar Yogyakarta. Termasuk pula mahasiswa yang mengambil jurusan kehutanan ataupun lingkungan, dan sudah tentu pula anggota Gerakan Pramuka di DIY.
Sebelumnya dalam sambutan pembukaan disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Kak Agus Junianto, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa untuk mendapatkan manfaat dari hutan tidak harus dengan merusak hutan tersebut.
Dia menjelaskan bahwa ada banyak sekali produk-produk yang dihasilkan dari hutan baik berupa kayu maupun bukan kayu yang bersumber dari praktik pengelolaan hutan lestari.
“Ini menunjukkan bahwa kita bisa kok mendapatkan manfaat ekonomi dari hutan tapi tetap menjaga kelestariannya, tidak harus merusaknya,” katanya.
Selain itu, lanjut Kak Agus, upaya-upaya perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem juga ikut ditampilkan dalam pameran ini, termasuk kisah sukses pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan.