PRAMUKA.ID – Denpasar, 16 November 2025 – Kwarda Gerakan Pramuka Bali melaksanakan kegiatan Dialogue for Peace (DFP): Diskusi Peran Pramuka dalam Membangun Toleransi sebagai bagian dari implementasi program WOSM (World Organization of the Scout Movement). Kegiatan yang dipandu Local Facilitator DFP Kwarda Bali ini diikuti 25 Pramuka Penegak serta melibatkan narasumber lintas agama dan tokoh adat Bali.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Kwarda Bali Dr. Ni Luh Putu Widyantari, S.STP., M.AP. mewakili Ketua Kwarda Bali. Dalam sambutan tertulisnya, Ketua Kwarda Bali menegaskan bahwa Pramuka adalah laboratorium kehidupan untuk mempraktikkan nilai Pancasila dan ajaran agama dalam bingkai persatuan.
“Gerakan Pramuka bukan hanya tempat belajar baris-berbaris atau mendirikan tenda. Pramuka adalah ruang belajar untuk mengamalkan nilai persaudaraan dan toleransi,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa dialog adalah kunci untuk menjaga harmoni di tengah keberagaman.
“Melalui Dialogue for Peace, kita ingin membentuk Pramuka Dialogis – pribadi yang selalu membuka ruang dialog dalam menyelesaikan persoalan secara damai,” ungkapnya.
Para peserta mendapatkan sharing session mengenai konsep dialog konstruktif, mulai dari memahami identitas dan persepsi, gaya mendekati konflik, teknik mendengarkan efektif, hingga praktik merancang dialog. Fasilitator juga mengajak peserta mengenal ten principles of dialogue sebagai panduan bersikap dalam situasi keberagaman.
Diskusi berlangsung interaktif dengan menghadirkan tokoh lintas agama serta tokoh adat Bali yang memberikan perspektif mengenai toleransi sebagai nilai fundamental masyarakat Bali.
Sebagai penutup kegiatan, seluruh peserta menerima Badge Dialogue for Peace serta melakukan kunjungan ke Taman Gong Perdamaian Kertalangu, lokasi bersejarah yang pernah menjadi pusat kampanye perdamaian dunia.
Local Facilitator DFP, Gede Wirawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah komitmen Gerakan Pramuka Bali untuk ikut serta membangun masyarakat damai. Ia berharap peserta dapat menerapkan keterampilan dialog dalam kehidupan sehari-hari.
Kwarda Bali menegaskan bahwa melalui DFP, Pramuka Bali akan terus memperkuat peran generasi muda sebagai agen perdamaian dan penjaga toleransi di tengah keberagaman.





















